KabarMakassar.com — Setelah sukses mengolah kelapa menjadi minyak goreng berkualitas, Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fisheries Diving Club (FDC) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas), bersama Kelompok Cemara Laut kembali berinovasi.
Kali ini, mereka menyulap ikan cakalang segar menjadi sambal pedas yang dijamin bikin ketagihan.
Ketua tim pelaksana pengolahan sambal Ikan cakalang, Gracella mengatakan ide mengolah cakalang menjadi sambal berawal dari rasa gemas anggota FDC FIKP Unhas.
Menurutnya, selama ini hasil tangkapan para nelayan hanya dikonsumsi dengan olahan sebatas ikan bakar, ikan kuah ataupun digoreng.
Sehingga perlu adanya inovasi olahan lainnya seperti sambal mengingat hasil tangkapan nelayan yang biasanya cukup melimpah.
“Bagaimana tidak gemas, kalau ikan tangkapan nelayan diolah hanya sebatas dibakar, dimasak, dan digoreng. Padahal Pulau Kapoposang dan sekitarnya memiliki potensi sumberdaya ikan yang cukup tinggi”, ungkapnya, Sabtu (03/08).
Selain itu kata dia olahan Ikan Cakalang menjadi sambal juga meningkatkan nilai ekonomi masyarakat sebagai potensi usaha baru.
“Supaya produksi ikan bernilai ekonomi dan bisa menjadi potensi usaha, maka kami berinisiatif membuat sambal berbahan dasar ikan cakalang”, sambung Gracella.
Adapun untuk menghasilkan sambal enak dan layak jual, tim FIKP Unhas dan Cemara Laut berkolaborasi melaksanakan pelatihan yang melibatkan para ibu-ibu rumah tangga dan remaja Pulau Kapoposang dan sekitarnya yang berlangsung di Paris Resort, Pulau Kapoposang, akhir Juli lalu dengan pelatihan mengolah ikan cakalang hasil tangkapan nelayan lokal.
“Tim kami berhasil membuat sambal berbahan dasar cakalang menggunakan aneka bumbu rahasia,” ucap Gracella.
Dosen pendamping, Nursinah Amir sekaligus melakukan uji kesukaan produk, ia mengakui keunggulan olahan mahasiswa bimbingannya sangat enak dan buat ketagihan .
“Perpaduan antara ikan cakalang yang gurih dengan bumbu-bumbu pilihan menghasilkan sambal yang kaya rasa, pedasnya pas, dan dijamin makin lahap makan nasi” ujar Nursinah.
Selain Nursinah, uji kesukaan produk juga dihadiri perwakilan perguruan tinggi Dr. Rachmat Hidayat dan masyarakat Pulau Kapoposang.
Menurut Nursinah, kegiatan pengolahan sambal tersebut tidak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan ibu-ibu dan remaja melakukan diversifikasi produk, serta menumbuhkan minat berwirausaha dengan menghasilkan produk olahan yang lezat, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat sekitar, meningkatkan tingkat konsumsi ikan dan meningkatkan nilai tambah produk hasil perikanan.
“Dengan mengolah hasil laut menjadi produk bernilai tambah, diharapkan perekonomian masyarakat meningkat melalui pengembangan usaha, serta memacu kreativitas masyarakat untuk semakin produktif melihat peluang dan membuka kesempatan, khususnya dalam hal pengolahan ikan,’’ pungkasnya