KabarMakassar.com — Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pileg 2024 untuk DPRD Bulukumba telah selesai. Dari 40 calon anggota legislatif yang terpilih, 9 di antaranya merupakan perempuan.
Jumlah ini bertambah satu di banding anggota parlemen dari kalangan perempuan yang lolos pada Pemilu 2019 lalu, yakni 8 orang. Namun, apakah kehadiran dan jumlah kaum hawa yang mencapai 22,5% di parlemen memberikan kontribusi berarti bagi isu perempuan dan keadilan gender?
Anjar S Masiga seorang aktivis perempuan di Kabupaten Bulukumba turut merasa senang karena perwakilan perempuan di DPRD Bulukumba periode mendatang tidak absen.
“Sebagai perempuan, pengharapan saya tentu berharap lebih banyak keterwakilan perempuan di parlemen. Karena hari ini banyak sekali permasalahan di akar rumput yang dialami perempuan terlebih bagi minoritas seperti perempuan dengan pendidikan rendah, perempuan dengan disabilitas, perempuan dengan ekonomi rendah, dan sebagainya,” jelas Anjar.
Bukan soal seberapa besar suara yang diraihnya, tetapi bagi Anjar yang terpenting bagaimana anggota legislatif perempuan memiliki kepekaan terhadap isu perempuan.
“Terkadang keterwakilan perempuan tidak dibarengi perspektif perempuan. Tapi saya berharap bukan hanya perwakilan perempuan tapi para anggota dewan terhormat juga memiliki perspektif perempuan, kalau bahasa kekiniannya minimal tipis-tipislah perspektif perempuannya,” ujar Anjar.
Anjar juga berharap perempuan di parlemen bisa saling bekerja sama dalam mendorong isu-isu perempuan di semua sektor.
“Utamanya yang saat ini dengan banyaknya jumlah perempuan yang mengalami kekerasan baik itu fisik, psikis hingga penyerangan seksual. Termasuk persoalan yang dialami anak-anak,” tukas Anjar.
Diketahui, pada Pileg 2024 ini, sebanyak sembilan politisi dari kalangan perempuan berhasil lolos ke DPRD Kabupaten Bulukumba. Sebagian besar di antara mereka merupakan wajah baru dengan perolehan suara yang cukup siginifkan.
Pertama, Astati Tajuddin, Caleg Golkar Dapil Gantarang-Kindang, menjadi perempuan dengan perolehan suara terbanyak di Pileg DPRD Bulukumba 2024, dengan perolehan 3.385 suara.
Kedua, Andi Narni Nur Intan, Caleg petahana Nasdem yang maju di dapil baru Bulukumba, Kecamatan Bontobahari-Bontiro berhasil meyakinkan publik dengan memperoleh 3.078 suara.
Ketiga, Fathinah Qauliyah Mahfud, Caleg pendatang baru di PPP yang mampu memperoleh 2.927 suara di Dapil Gantarang-Kindang. Atas perolehan suaranya perempuan yang masih berusia 27 tahun itu juga menumbangkan dua petahana di PPP.
Keempat, Hj Nuraidah, Caleg petahana PAN tersebut memperoleh suara 2.613 di Gantarang-Kindang sekaligus mengantarkannya kembali duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Bulukumba periode mendatang.
Kelima, Andi Erlina yang juga merupakan petahana DPRD Bulukumba. Di periode keduanya ini Caleg PKB itu berhasil mengungguli pesaingnya di PKB dapil Bulukumpa-Rilau Ale dengan perolehan 2.326 suara.
Keenam, Hj. Hawatiah, Caleg pendatang baru berhasil mempersembahkan satu kursi di Dapil Gantarang-Kindang untuk Demokrat, di mana sebelumnya partai berlogo Mercy itu nihil kursi di Gantarang-Kindang. Hj. Hawatiah yang memperoleh 2.059 suara juga mengungguli politisi senior Mustamin Patawari Philip di partainya.
Ketujuh, Andi Tenri Ita, Caleg perempuan PKS Dapil 3 Bulukumba yang berhasil memenangkan satu kursi dengan perolehan 2.044 suara. Perolehan suara yang luar biasa bagi seorang perempuan milenial yang baru terjun ke dunia politik.
Kedelapan, Umy Asyiatun, juga dari PKS perolehan suaranya mampu mencukupkan dua kursi untuk PKS di dapil Bulukumpa-Rilau Ale. Pengusaha muda tersebut mampu meyakinkan publik dengan perolehan 1.679 suara.
Dan kesembilan, Nurlina, yang juga merupakan Caleg pendatang baru yang berhasil menambah jumlah kursi PKB di dapil 3 Bulukumba. Perempuan berlatar belakang pendidikan keperawatan tersebut memperoleh 1.538 suara pada debutnya dalam dunia politik.