KabarMakassar.com — Kabupaten Mamasa, yang terletak di ketinggian 2000 kaki di atas permukaan laut, menyimpan kekayaan alam berupa ratusan jenis anggrek yang tak dimiliki oleh negara manapun di dunia.
Potensi ini mendorong Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, untuk mengembangkan budidaya tanaman hias anggrek menjadi industri skala ekspor.
“Didorong menjadi komoditi utama Kabupaten Mamasa. Mamasa didorong sebagai produsen kelas dunia. Karena potensinya sangat besar.
Cocok iklimnya sebagai daerah pegunungan,” ujar Bahtiar, di Rujab Bupati Mamasa usai bertemu Andrea pengembang budidaya Anggrek Mamasa, Minggu malam (14/7).
Mantan Pj Gubernur Sulsel dan Kepri tersebut telah kali kedua mengunjungi Kabupaten Mamasa. Salah satu agendanya selama di Mamasa, Pj Bahtiar akan Launching Rumah Anggrek Lokal dan Endemik Mamasa.
“Saya dorong KUR dapat membiayai pengembangan budidadaya anggrek Kabupaten Mamasa,” ujarnya.
Di Mamasa, terdapat anggrek endemik dari keluarga Trichotosia yang ditemukan oleh Andre, pengelola wisata Sawo Tondok Bakaru di hutan Mamasa. Anggrek ini, yang dinamai “Trichotosia Andreas,” memiliki keunikan berupa bulu-bulu halus berwarna putih dan hijau sepanjang batangnya.
“Anggrek ini sangat langka, mungkin juga satu-satunya Trichotosia yang memiliki bulu-bulu di dunia. Varietas ini telah kami daftarkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),” ungkap Andre, pengembang budidaya Anggrek Mamasa.
Pengembangan Anggrek Mamasa dimulai sejak tahun 2017 oleh sekelompok pemuda di Desa Tondok Bakaru. Mereka memulai budidaya tanaman anggrek endemik Mamasa untuk mendorong perekonomian desa. Seiring waktu, semakin banyak warga dan pemuda yang tertarik dan terlibat dalam pembudidayaan tanaman anggrek.
Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, terus mendorong potensi besar Mamasa tersebut agar menjadi daerah Taman Anggrek Dunia. Bahtiar menyatakan bahwa di Mamasa terdapat sekitar 400 jenis anggrek, dengan 200 di antaranya sudah memiliki nama.
“Kami sudah mendorong Bupati Mamasa untuk menjadikan kabupaten ini sebagai produsen anggrek terbesar di dunia,” tandas Bahtiar.