kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Perluasan Bandara Hasanuddin Diharap Beri Dampak Ekonomi

Viral Penumpang Diperas Sopir Taksi di Bandara, AP1 Imbau Gunakan Layanan Resmi
Ilustrasi Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pembukaan terminal baru di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang secara signifikan.

Perkembangan ini diproyeksikan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Sulawesi Selatan (Sulsel), meski harus disertai dengan penambahan jalur penerbangan untuk memaksimalkan manfaatnya.

Pemprov Sulsel

Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof. Hamid Paddu, menjelaskan bahwa perluasan bandara akan meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi para penumpang. Menurutnya, peningkatan ini akan membuat masyarakat lebih cenderung menggunakan jalur udara untuk bepergian, yang pada gilirannya akan meningkatkan jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas bandara.

“Peningkatan jumlah kunjungan bandara akan berdampak pada berbagai sektor ekonomi lainnya,” kata Hamid.

Ia mencontohkan, peningkatan jumlah kunjungan bandara tentu akan berdampak dengan semakin banyak pulapertumbuhan restoran semakin banyak serta moda transportasi lain untuk melayani keburuhan penumpang menuju bandara.

“Misalnya, semakin banyak restoran dan moda transportasi yang akan muncul untuk melayani kebutuhan penumpang yang menuju bandara.” katanya.

Namun, Hamid juga menekankan bahwa dampak ekonomi yang lebih besar akan terlihat jika perluasan terminal diikuti dengan peningkatan jumlah jalur penerbangan. Ini dapat dilakukan baik melalui pembukaan jalur baru maupun penambahan frekuensi penerbangan ke kota-kota yang sudah ada.

“Dengan menambah jalur penerbangan, seperti jalur ke Jawa, Kalimantan, dan Sumatra yang biasanya tiga kali sehari, bisa ditingkatkan menjadi empat atau lima kali sehari,” jelas Hamid.

Menurutnya, dengan bertambahnya kapasitas, tentu akan memungkinkan penambahan moda jalur dan jumlah penerbangan yang ada.

Pembukaan jalur penerbangan baru juga akan menguntungkan Sulsel yang sedang berupaya menarik lebih banyak wisatawan. Kota Makassar, secara khusus, akan mendapatkan manfaat signifikan karena tengah fokus pada pengembangan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).

“Masuknya lebih banyak orang akan memberikan dampak ekonomi yang besar,” ungkap Hamid.

Tentunya, lanjut Hamid, hal-hal ini akan mempengaruhi perputaran ekonomi terkait kebutuhan penumpang, baik untuk bisnis, wisata, dan kegiatan lainnya.

Namun, untuk mewujudkan efek positif ini, Hamid menekankan bahwa kualitas pelayanan di bandara harus terus ditingkatkan. Ia menyarankan agar suasana di Bandara Hasanuddin diperbaiki, waktu antrean pesawat dipersingkat, dan aktivitas penyedia jasa travel diatur dengan lebih baik.

“Saat ini, antrean untuk beberapa penerbangan bisa mencapai 1,5 jam, ini harus dipersingkat. Selain itu, Bandara Hasanuddin tidak boleh lagi seperti pasar, dengan banyaknya penyedia jasa travel yang berkeliaran dan menawarkan jasa secara paksa. Semuanya harus ditata dengan lebih baik.” pungkasnya.

Harapan perluasan bandara yang bakal mendongkrak perputaran ekonomi di Sulsel maupun makassar tentu sejalan dengan tujuan penggabungan dua perusahan operator, Angkasa Pura I (AP1) dan Angkasa Pura 2 (AP2).

Sebelumnya diberitakan AP1 dan AP2 bakal dimerger sehingga menjadi PT Angkasa Pura Indonesia.

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) mengumumkan yang merupakan naungan Angkasa Pura Indonesia menargetkan penggabungan akan selesai Juli mendatang.

InJourney juga berfokus pada transformasi bisnis dengan mengubah sumber pendapatan perusahaan. Dengan adanya merger, pendapatan akan diarahkan untuk dominan berasal dari bisnis non-aero seperti retail dan properti, berbeda dengan sebelumnya yang lebih dominan dari bisnis aero.

Transformasi ini akan dilakukan melalui berbagai strategi, termasuk perubahan tenant mix, rezoning, dan peningkatan fasilitas bandara. Tujuannya adalah agar penumpang lebih lama berada di bandara dan meningkatkan pengeluaran mereka di tenant yang tersedia.

Proses merger ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat posisi InJourney di industri aviasi global, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi para penumpang. Dengan langkah ini, InJourney berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia melalui pengembangan sektor pariwisata dan transportasi udara.