kabarbursa.com
kabarbursa.com

Perbankan Syariah Konsisten Tumbuh, BI Sulsel : Masyarakat Masih Butuh Literasi

Perbankan Syariah Konsisten Tumbuh, BI Sulsel : Masyarakat Masih Butuh Literasi
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda. (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kinerja perbankan syariah menjadi salah satu prioritas yang harus dijaga konsistensi pertumbuhannya. Secara nasional, kinerja aset bank syariah juga memberi tren tumbuh yang positif selama tiga tahun kebelakang.

Pada 2021, total aset bank umum syariah tercatat Rp441,7 triliun. 2020 tercatat Rp397,07 triliun, dan 2019 tercatat sebesar Rp350,36 triliun. Sementara total aset unit usaha syariah tercatat sebesar Rp234,94 triliun pada 2021, sementara 2020 sebesar Rp196,87 triliun, dan 2019 sebesar Rp174,20 triliun.

Pemprov Sulsel

Di Sulawesi Selatan (Sulsel) , Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa industri perbankan syariah menunjukkan pertumbuhan yang positif pada bulan Desember 2023. Data yang dirilis menunjukkan bahwa aset perbankan syariah tumbuh sebesar 14,73 persen menjadi mencapai Rp 14,58 triliun pada akhir 2023 kemarin.

Sementara, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari perbankan syariah juga mengalami peningkatan sebesar 18,89 persen menjadi Rp 10,22 triliun. Diikuti penyaluran pembiayaan dari perbankan syariah meningkat sebesar 13,28 persen menjadi mencapai Rp 11,86 triliun.

Angka ini menunjukkan aset perbankan syariah terus mengalami pertumbuhan dari tahun ketahun secara konsisten.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda mengungkapkan pertumbuhan perbankan syariah masih harus diiringi dengan literasi masyarakat. Sebab, masih ada ruang untuk peningkatan pertumbuhannya.

Rizki menegaskan salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menyadarkan masyarakat untuk menabung dan mengakses pembiayaan melalui lembaga keuangan berbasis syariah.

“Perkembangan positif dalam industri perbankan syariah menunjukkan potensi yang besar bagi perekonomian Indonesia, namun diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menggunakan produk dan layanan perbankan syariah, ” tandasnya.