KabarMakassar.com — Suasana hari lebaran pada hari kedua di Lapas Takalar Klas IIB, Sulawesi Selatan, dipenuhi oleh semangat tak tergoyahkan dari para pembesuk warga binaan.
Sebagian besar dari mereka datang dari Makassar. Suasana ini menjadi saksi antusiasme para pengunjung yang berbondong-bondong datang untuk bertemu dengan keluarga mereka yang menjalani hukuman, Selasa (18/06).
Pengunjung datang dari berbagai wilayah seperti Makassar, Pangkep, Parepare, dan beberapa kabupaten lainnya, rela menempuh perjalanan jauh demi bertemu keluarga yang sedang menjalani hukuman di Lapas Takalar.
Antrian nomor pengunjung mencapai 753 orang dari pukul 09.00 hingga 13.00 WITA, berbeda dari hari pertama yang hampir menembus seribu pengunjung.
Pengawasan ketat dilakukan mulai dari pemeriksaan, penggeledahan badan, makanan, hingga barang bawaan. Satuan Polsuspas bekerja tanpa lelah, memastikan tidak ada barang berbahaya yang masuk.
Setiap pengunjung diperiksa dengan teliti satu per satu. Pengawasan ini mencerminkan dedikasi dan profesionalisme petugas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lapas.
Penjagaan yang ketat juga mencakup aturan berpakaian. Salah satu pengunjung dihentikan karena mengenakan celana pendek dan diarahkan untuk berpakaian sopan.
Dimana, pria diwajibkan mengenakan celana panjang, sementara wanita harus mengenakan busana yang sesuai, tanpa celana pendek di atas paha. Ketentuan ini dibuat untuk menjaga tata tertib dan rasa hormat di lingkungan lapas.
Santi (42), seorang pengunjung dari Makassar, memuji pelayanan di Lapas Takalar yang sudah jauh lebih baik.
“Saya sangat senang melihat ruang tunggu pembesuk yang bersih, sejuk, dan rapi. Tempat duduknya pun nyaman,” ujarnya sambil mengacungkan jempol.
Pujian dari Santi ini menunjukkan perubahan positif dalam manajemen fasilitas lapas yang kini lebih mengutamakan kenyamanan pengunjung.
Sementara, Kalapas Takalar Ashari menegaskan bahwa pelayanan dan pengamanan pada hari kedua Idul Adha 1445 H sangat maksimal.
“Kami tidak mengenal kata lelah demi memuaskan warga binaan yang ingin bertemu keluarganya. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa diperbolehkan masuk ke lapas,” ujarnya.
Komitmen ini mencerminkan dedikasi petugas dalam memberikan pelayanan terbaik tanpa memandang usia pengunjung.
Pelayanan utama yang diberikan adalah ruang tunggu dengan nomor antrian teratur, tanpa desak-desakan. Selain itu, aturan berpakaian yang sopan dan bersih juga ditegakkan. Pria harus mengenakan celana panjang, sementara wanita diharuskan memakai rok di bawah lutut. Aturan ini diberlakukan untuk menjaga etika dan kenyamanan bersama di lingkungan lapas.
Ada satu pengunjung yang sempat dilarang masuk karena mengenakan celana pendek. Setelah mengganti dengan sarung, ia diperbolehkan masuk.
“Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih atas kerjasama Polsuspas Takalar sehingga semua berjalan aman dan tertib,” tutupnya.
Kasus ini menunjukkan fleksibilitas petugas dalam menjaga aturan tanpa mengabaikan kesempatan bagi pengunjung untuk bertemu keluarganya.
Selain memastikan pengunjung mematuhi aturan, Polsuspas Takalar juga berkomitmen menjaga keamanan dengan ketat. Tidak ada kompromi terhadap barang terlarang. Pemeriksaan dilakukan dengan seksama, memastikan tidak ada narkoba atau barang berbahaya yang masuk. Keamanan ini merupakan prioritas utama demi menjaga ketertiban di dalam lapas.
Kepuasan pengunjung menjadi prioritas utama, dan Polsuspas Takalar bekerja keras memberikan pelayanan terbaik dengan pemeriksaan ketat tanpa kompromi terhadap barang terlarang.
Komitmen ini tidak hanya mencerminkan profesionalisme petugas, tetapi juga dedikasi mereka dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib. Setiap tindakan diambil dengan mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan semua pihak yang terlibat.
Suasana yang penuh semangat pada hari kedua lebaran ini mencerminkan kekuatan hubungan keluarga dan komitmen para petugas lapas dalam menjalankan tugas mereka. Meski banyak tantangan, antusiasme para pengunjung dan profesionalisme petugas menjadikan momen ini berkesan dan penuh makna.
Lapas Takalar Klas IIB berhasil menghadirkan suasana yang kondusif dan tertib, memberikan harapan dan kebahagiaan bagi warga binaan dan keluarga mereka.