KabarMakassar.com — Merawat toleransi antar umat beragama terus dijalin oleh warga di wilayah Sudiang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Hal ini terlihat saat Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja (PKBGT) dan Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) Jemaat Sudiang Klasis Makassar turut andil dalam pengamanan pelaksanaan salat ied atau salat idul fitri di Masjid Al-Musabbihin Permata Sudiang Raya Blok H.
Selain pengamanan, para kaum bapa dan pemuda gereja toraja juga membantu mengatur parkiran bagi jemaah yang melaksanakan salat di lokasi tersebut. Dimana lokasi yang dijadikan salat ied tersebut di lapangan Permata Sudiang Raya (PSR).
Sekira ratusan warga jamaah di Permata Sudiang Raya mengikuti salat ied, dalam pesan khotib dalam ceramahnya menegaskan setiap warga hidup dengan rukun, damai dan tidak membenci satu sama lain.
Salat yang dimulai pukul 07:00 WITA ini berlangsung khusyuk, warga mulai memadati lapangan sejak pukul 06.00. Para jemaah pun tampak mengikuti salat ied dengan seksama di hari kemenangan tersebut.
"Ini adalah salah satu upaya kita dalam merawat toleransi dan hubungan sosial yang baik dengan semua warga. Kita mulai dengan hal-hal kecil, salah satunya dengan membantu dalam pengamanan seperti ini," ujar Andarias Andilolo yang merupakan Mantan Ketua PKB Jemaat Sudiang sekaligus Ketua RT setempat.
Menanggapai kehadiran Pemuda dan Kaum Bapak dalam Salat idul fitri tersebut beberapa warga merasa terharu dan berterima kasih atas bantuannya sehingga salat ied berjalan dengan nyaman.
"Selamat merayakan hari kemenangan bagi saudara kita umat muslim, semoga di hari kemenangan ini rasa toleransi dan hubungan sosial kita semakin membaik serta senantiasa menjunjung keberagaman dalam berbangsa dan bernegara," ujar Loiser selaku Ketua Umum PPGT (Persekutuan Pemuda Gereja Toraja) Jemaat Sudiang.
Usai salat ied PPGT dan PKBGT membantu membersihkan lokasi pelaksanaan salat ied kemudian dilanjutkan dengan foto bersama pengurus masjid dan pihak keamanan dari Polri dan diakhiri dengan silahturahmi ke salahsatu rumah Ketua RT. (Penulis: Jhon Pabuntang)