kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Pemprov Sulsel Wujudkan Sistem Pemerintahan Digital, Ini Kata Pengamat

Pemprov Sulsel Wujudkan Sistem Pemerintahan Digital, Ini Kata Pengamat
Pengamat Informatika dan Perkembangan Teknologi Unhas, Prof Judhariksawan (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) berkomitmen besar dalam mewujudkan sistem pemerintahan digital yang lebih efektif dan lebih efisien. Hal tersebut turut menarik perhatian dan mendapat apresiasi dari Pengamat Informatika dan Perkembangan Teknologi Unhas, Prof Judhariksawan.

Menurut data kuantitatif, jumlah pengguna Tanda Tangan Elektronik (TTE) Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam lingkup Pemprov Sulsel yang sebelumnya hanya 332 akun user pada 2023, naik drastis menjadi 1.065 user di tahun 2024, tepatnya bulan Juni sampai dengan Agustus 2024.

Pemprov Sulsel

Itu terjadi, karena sejalan dengan komitmen Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh mengakselerasi sistem birokrasi digital. Persuratan rutin, nota dinas, surat tugas dan jenis surat lainnya sudah menggunakan surat elektronik lengkap dengan TTE pejabat yang bersangkutan.

Perkembangan ini ditanggapi positif oleh Pengamat Informatika dan Perkembangan Teknologi Unhas, Prof Dr Judhariksawan. Dia mengatakan, keinginan dan komitmen Prof Zudan Arif Fakrulloh untuk mengakselerasi sistem pemerintahan berbasis elektronik sangat baik.

“Perkembangan (akun) TTE saya kira itu perkembangan yang cukup baik, terutama dalam rangka mendukung kinerja pemerintahan yang lebih efektif dan efisien,” ujar Prof Judhariksawan.

Menurutnya, langkah Pj Gubernur Sulsel, sudah sangat tepat dalam mewujudkan sistem pemerintahan berbasis elektronik di Sulsel.

“Sudah tepat beliau dalam mengakselerasi digitalisasi di Pemprov Sulsel,” tambahnya.

Lebih lanjut, Guru Besar Unhas yang juga founder dan Wakil Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Dosen Hukum Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (ADHTIK) ini mengatakan bahwa pemerintahan berbasis digital (e-government) harus disertai peningkatan kapasitas aparaturnya dalam penguasaan teknologi.

“Selain itu, hal terpenting adalah soal keamanan siber dan perlindungan data pribadi harus terus ditingkatkan,” tuturnya.