KabarMakassar.com — Demi mewujudkan Indonesia sehat dan pelayanan kesehatan terbaik, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) menggelar agenda webinar ASN Adaptif pada Kamis (18/07).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, Kepala Dinas Kesehatan, Ishaq Iskandar, Kepala Dinas BPSDM, Prof Jufri, Guru Besar Administrasi Pelayanan Publik Politeknik STIA Lan Makassar, Prof Amir Imbaruddin dan Ahli Penyakit Dalam RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, dokter Nu’man AS Daud.
Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi topik webinar terkait kesehatan oleh Dinas BPSDM ini.
“Bagus sekali topik yang diangkat hari ini, bagaimana kita meningkatkan pelayanan dengan mengedepankan pada faktor yang bisa terjadi engagement antara yang dilayani dan melayani,” ujarnya.
Didalam praktik pemerintahan, kata Prof Zudan, sektor kesehatan menjadi sektor pelayanan dasar, pelayanan utama diluar sektor infrastruktur, trantibumlinmas, pendidikan, dan sosial ketenagakerjaan. Dia berharap adanya webinar ini dapat mewujudkan pelayanan ASN terbaik bagi masyarakat terkhususnya di Sulsel untuk Indonesia.
Kepala Dinas BPSDM Sulsel, Prof Jufri menyebut webinar ini dilaksanakan dengan harapan sektor kesehatan dapat semakin maju kedepannya. Terlebih apabila manfaatnya bisa diterima bagi pribadi serta orang disekitar.
Sementara itu, Guru Besar Administrasi Pelayanan Publik Politeknik STIA Lan Makassar, Prof Amir Imbaruddin menyoroti terkait kondisi pelayanan masyarakat RSUD yang ada di Sulsel.
Ia menyebut permasalahan yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat adalah terkait fasilitas kamar, pelayanan kurang baik dari pihak RSUD, sikap tidak profesional petugas rumah sakit hingga penggunaan teknologi informasi yang tidak maksimal.
Walau mendapati beberapa kondisi yang tidak baik, ia mengemukakan sejumlah masyarakat mengaku puas terhadap rumah sakit yang memberikan pelayanan optimal.
“Tidak semua masyarakat kecewa, ada juga mengungkapkan kepuasan mereka. Bahkan dari hasil survey kepuasan masyarakat tahun 2024 pada Unit Pelayanan Publik UPT RSUD Labuang Baji Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan kepuasan external itu nilainya 94,35 yang berarti sangat baik dan kepuasan internal 84,14 dalam kategori baik,” urainya.
Amir mengatakan indikator kepuasan pasien di rumah sakit dapat dilihat dari segi pelayanan masuk rumah sakit, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan makanan pasien, sarana medis dan obat-obatan, fasilitas fisik rumah sakit, fasilitas ruang perawatan, pelayanan administrasi keluar rumah sakit.
Ia menyatakan untuk pengoptimalan pelayanan pada RSUD dengan menerapkan siklus PDCA Deming.
“PDCA adalah singkatan dari Plan, Do, Check dan Act. Jadi siklus peningkatan proses yang berkesinambungan atau terus menerus,” tuturnya.
Diketahui, plan atau perencanaan melibatkan identifikasi masalah dan seluruh pihak. Dari direktur hingga cleaning service. Kemudian ada do atau melakukan, melaksanakan rencana tindakan yang telah dirancang.
Check atau memeriksa, pada tahap ini data dan informasi dikumpulkan dan di analisis untuk mengevaluasi efektivitas tindakan yang telah dilakukan. Terakhir, act atau melaksanan perbaikan, berdasarkan hasil evaluasi ditentukan langkah perbaikan dan direncanakan untuk meningkatkan kinerja.