KabarMakassar.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menandatangani dua Memorandum of Understanding (MoU) di Makassar Investment Forum (MIF) 2024 setelah resmi dibuka, Rabu (24/07) kemarin.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Makassar, Helmy Budiman, membeberkan terdapat dua nkta kesepakatan yang dilakukan dalam kegiatan yang berlangsung bersamaan dengan F8 itu.
“Pertama, kami melakukan MoU pertama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI) regional Sulawesi, Papua, dan Kalimantan terkait penyelenggaraan infrastruktur dan keamanan data internet,” kata Helmy, Kamis (25/07).
MoU kedua, lanjutnya, Pemkot Makassar menjalin kesepakaran dengan PT Global FE Ready Perkasa mengenai pembangunan sistem transportasi publik rendah karbon di Makassar. Penandatanganan ini dihadiri langsung oleh Direktur PT Global FE Ready Perkasa, Wisnu Aji Prabowo.
“Selain penandatanganan MoU, MIF 2024 juga memberikan penghargaan kepada beberapa perusahaan yang telah memberikan kontribusi investasi terbesar di tahun 2023. Total investasi yang masuk ke Makassar pada tahun 2023 mencapai Rp5,4 triliun, dengan lima nominasi untuk penanaman modal dalam negeri dan dua untuk penanaman modal asing,” lanjutnya.
Helmy menyebut, pihaknya cukup bersemangat menyambut para delegasi dari 19 negara yang turut meramaikan MIF.
Hari ini, katanya, terdapat empat pertemuan penting yang diinisiasi oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto. Pertemuan tersebut melibatkan Wakil Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA), Salimah, Wakil Duta Besar Singapura beserta koleganya, Kepala Ekonomi Kedutaan Italia, Geofani, serta tiga Wakil Wali Kota dari Malaysia.
Helmy mengungkapkan harapan besar dari pertemuan-pertemuan ini.
“Kami berharap akan ada Letters of Intent (LOI) yang ditandatangani kedua belah pihak, yang menjelaskan proyek-proyek yang menarik bagi mereka dan nilai investasinya. Kami memiliki delapan proyek yang ditawarkan dalam MIF kali ini, dan kami berharap ada LOI dari perusahaan-perusahaan terkait,” ujarnya.
Diketahui, penandatangan MoU dengan PT Global FE Ready Perkasa merupakan kesepakatan untuk berdiskusi dan mengkaji lebih dalam terkait proyek metro kapsul yang dicanangkan pemkot Makassat.
Setelah penandatanganan MoU untuk metro kapsul, akan ada kajian visibilitas studi untuk pembangunan metro kapsul. Diskusi ini akan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD).
“Mereka juga menyampaikan bahwa lembaga riset dari Amerika Serikat siap mendukung proyek ini,” papar Helmy.
Ia menyebut MoU ini adalah langkah awal menuju kajian yang lebih mendalam. Groundbreaking untuk metro kapsul diharapkan bisa dilakukan pada tahun 2027.
Terkait dengan keberlanjutan proyek setelah pergantian Wali Kota Makassar, Helmy menekankan bahwa proyek ini akan berlanjut siapa pun yang menjadi Wali Kota selanjutnya, karena sudah termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2045.
“Apa yang kami lakukan hari ini pastinya memberikan dampak positif bagi Pemerintah Kota Makassar dan kami harapkan terus dilanjutkan oleh Wali Kota selanjutnya,” tutup Helmy.