kabarbursa.com
kabarbursa.com

Pemkot Makassar Target Minimalisi Kawasan Kumuh Lewat RISE

Pemkot Makassar Target Minimalisi Kawasan Kumuh Lewat RISE
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto ysai peresmian program RISE di Kampung Bonelengga, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, pada Selasa (16/07) (doc : ist)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Program Revitalising Informal Settlements and their Environments (RISE) resmi diluncurkan di Kampung Bonelengga, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, pada Selasa (16/07).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan tempat tinggal di Kota Makassar dengan target mengentaskan kawasan kumuh menjadi kawasan yang layak huni.

Pemprov Sulsel

Peresmian ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Co-Director RISE dari Monash University, Profesor Diego Ramirez-Lovering, Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Ervan Maksum, dan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.

Ada pula,Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Jamaluddin Jompa, Penjabat (Pj) Sekda Makassar, Firman Hamid Pagarra, beberapa kepala OPD lingkup Pemkot Makassar, serta 40 peneliti dari luar negeri juga turut hadir.

Profesor Diego Ramirez-Lovering menyoroti pentingnya pengembangan solusi berkelanjutan untuk permukiman kumuh.

Menurutnya, sekitar satu miliar orang tinggal di permukiman kumuh, dan angka tersebut diperkirakan akan bertambah hingga tiga miliar jiwa pada tahun 2050.

“Tantangan ini diperparah oleh dampak perubahan iklim yang menjadikan permukiman kumuh semakin rawan banjir, terancam kenaikan permukaan air laut, dan rentan terhadap cuaca ekstrem,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa penduduk di permukiman kumuh memiliki kapasitas yang paling kecil untuk beradaptasi dan merespons seluruh tantangan tersebut.

Dalam program ini, lebih dari 1.400 penduduk di 325 rumah tangga di permukiman kumuh telah menerima solusi inovatif.

Solusi tersebut mencakup sistem pengolahan limbah lahan basah berbasis alam, perbaikan drainase, dan pembuatan jalur limpahan air untuk menangani banjir.

Selain itu, sistem saluran pembuangan bertekanan yang terhubung ke internet juga telah diterapkan untuk mengalirkan limbah dari dataran rendah.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mendukung penuh inisiatif ini. Ia menyebut, akassar adalah kota yang berpikiran maju dan mendukung peluang untuk menciptakan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi semua orang.

“RISE adalah bagian penting dari rencana kami untuk menerapkan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar Danny Pomanto, sapaannya.

Program RISE ini menyasar lima titik di Kota Makassar, yaitu Kelurahan Bulurokeng di Kecamatan Biringkanaya, Kelurahan Tallo di Kecamatan Tallo, Kelurahan Barombong di Kecamatan Tamalate, Kelurahan Batua di Kecamatan Manggala, dan Kelurahan Untia di Kecamatan Biringkanaya.

Konjen Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, juga menegaskan bahwa RISE adalah langkah konkret dalam membangun infrastruktur ramah lingkungan dan tahan terhadap perubahan iklim.

“Kolaborasi ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi ekonomis yang signifikan bagi Kota Makassar,” terang Todd Dias.

Program ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Australia, Monash University (Australia), Universitas Hasanuddin (Indonesia), dan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT).