KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, sedang menjajaki kerja sama dalam bidang pengelolaan sampah dan pendidikan di kota Makassar.
Danny Pomanto, yang akrab disapa, menyebutkan bahwa kunjungan dari United Nations Resident Coordinator untuk Indonesia, Gita Sabharwal, merupakan sebuah kehormatan bagi Kota Makassar.
Dalam pertemuan yang berlangsung singkat, Danny mengungkapkan bahwa PBB saat ini memiliki fokus pada tiga aspek utama yaitu Low Carbon, Smart City, dan Sosial Kemasyarakatan.
“Kebetulan, ketiga aspek ini juga menjadi fokus kita. Kami juga membicarakan tentang program Homecare dan Lorong Wisata, yang sangat menarik perhatian mereka,” ujar Danny setelah bertemu dengan Gita di kediamannya di Jl Amirullah, Senin (29/07) kemarin.
Gita Sabharwal, menurut Danny, terkesan dengan upaya Kota Makassar dalam membangun konsep Low Carbon dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
“Ini adalah sesuatu yang luar biasa,” tambahnya, sambil menjelaskan tentang konsep Sombere dan Smart City.
Lebih lanjut, Danny menyampaikan bahwa perwakilan PBB memiliki dana untuk memperkuat berbagai aspek di Makassar.
Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah pengelolaan sampah, khususnya sampah elektronik.
“Sampah makanan dan plastik sudah kami tangani dengan baik melalui Bank Sampah. Namun, untuk sampah elektronik, kami masih memerlukan bantuan,” jelas Danny.
Ia berharap agar bank sampah di Makassar dapat diberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk mengelola sampah elektronik.
Selain isu sampah, pertemuan tersebut juga membahas pendidikan dan pengungsi asing. Danny menegaskan bahwa jumlah pengungsi asing di Makassar tidak boleh melebihi 2.000 orang.
Ia juga menekankan pentingnya memperhatikan aspek budaya dan moral dalam masyarakat.
“Ada tawaran untuk membuat MoU baru yang akan mengatur pengungsi agar bisa berkontribusi dalam pekerjaan dan pendidikan. Anak-anak mereka juga diharapkan bisa berprestasi di sekolah,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, perwakilan PBB juga menghadirkan beberapa organisasi afiliasi seperti Unicef, IOM, dan UNHCR, yang turut serta dalam diskusi untuk memperkuat kerja sama dengan Kota Makassar.