KabarMakassar.com — Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting melalui instrumen 8 Aksi konvergensi percepatan penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Bantaeng, Pemerintahan Kabupaten Bantaeng melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting (Aksi 3) Tahun 2024.
Dimana, Pelaksanaan Rembuk Stunting (Aksi 3) ini digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng, Senin (29/4).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Asisten 3 Sekertariat Daerah Bantaeng Riswan Abadi yang pada kesempatan tersebut membacakan sambutan PJ Bupati Bantaeng menyampaikan bahwa Tujuan dari Rembuk Stunting ini diantaranya adalah publikasi hasil analisis data situasi yang menguraikan isu dan permasalahan utama di Kabupaten/Kota serta rumusan prioritas program kegiatan penanganan stunting berdasarkan hasil analisa. Serta Dukungan lintas sektor terhadap konvergensi intervensi pada Desa/Kelurahan prioritas.
“Ada 2 tipe penanganan stunting yakni spesifik yang artinya mempunyai efek langsung terhadap penanganan stunting dan sensitifitas yakni program-program yang tidak secara langsung untuk penanganan stunting misalnya pemberian bansos”, tuturnya.
“Perlu kita ketahui ada 2 tipe pengukuran stunting, (1) Berdasarkan SSGI untuk Bantaeng terjadi penurunan yang sangat signifikan dari angka 22,1% di tahun 2022 turun menjadi 15,8% di tahun 2023. (2) Berdasarkan pengukuran dari EPPBGM Bantaeng sudah mengalami penurunan sampai maret 2024 ini sebesar 5,20% dari target tahun yakni 5,01% sedikit lagi, cuma dari target Nasional 4% masih perlu kerja keras untuk penanganan stunting ini.”
Pada kesempatan tersebut dilakukan pula Penandatanganan Berita Acara Lokasi Stunting 2024. Menjadi narasumber pada acara itu antara lain Kepala Bappeda Bantaeng, Asruddin, Kepala BPKD Bantaeng, Awaluddin Ramli serta Kepala Dinas PPKB, H. Muhammad Haris.