KabarMakassar.com — Menyoroti banyaknya petugas KPPS yang tumbang, Pemilu Serentak dinilai perlu evaluasi serius.
Hal itu diungkapkan oleh Pengamat politik Unhas, Adi Suryadi Culla. Menurutnya, hal ini sangat urgen karena kejadian tersebut telah terjadi sejak Pemilu 2019.
“Sekarang kembali terjadi. Artinya ada yang perlu dievaluasi secara serius,” ujar Adi, Jumat (16/2).
Menurut pengamatannya, banyak yang perlu dievaluasi. Salah satunya terkait pemilih dalam TPS yang dinilai terlalu memakan waktu lama.
“Saya rasakan sendiri pada saat memilih. Itu kita cukup lama karena lima surat suara. Kemudian surat suaranya itu lebar, sehingga memakan waktu,” ungkapnya.
Ditambah lagi, kata dia, pemilih juga harus antre, sehingga membuat petugas KPPS ini sangat terbebani mendapat tekanan psikologis untuk mengejar waktu.
“Bayangkan KPPS harus hitung dan mencatat satu per satu hingga tembus pagi,” katanya.
Sementara itu, Analis politik Unhas lainnya, Hasrullah juga berharap agar Pemilu kembali dievaluasi. Terutama dalam perihal mekanisme perekrutan petugas KPPS. Sebab, kata dia, tugas KPPS ini sangat berat.
“Tadi subuh itu saya masih melihat mereka di TPS,” katanya.
Kedepan, kata Hasrullah, sebaliknya yang harus diperhatikan kemampuan fisik KPPS. Harus ada keterangan dokter untuk menegaskan mereka benar-benar kondisi fit.
Kedua, harus ada tim kesehatan yang stand by 1 kali 24 jam. Hal ini dinilai harus menjadi perhatian serius karena 2 kali Pemilu telah dialami.