kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Peluru Senapan Angin Kaliber 8mm Jadi Penyebab Meninggalnya Pengacara Rudi

Peluru Senapan Angin Kaliber 8mm Jadi Penyebab Meninggalnya Pengacara Rudi
Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), Kombes Pol Didik Supranto (Dok: Atri KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Proyektil peluru senapan angin kaliber 8 milli meter (MM) menjadi penyebab tewasnya pengacara asal Makassar, Rudi S Gani (49) yang ditembak OTK di Kabupaten Bone.

Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), Kombes Pol Didik Supranto mengungkapkan bahwa hasil uji Laboratorium Forensik Polda Sulsel, menyatakan bahwa korban mengalami luka dibagian wajah dibawah mata sebelah kanan.

Pemprov Sulsel

“Proyektil itu diketahui bersarang di tulang leher korban, setelah mengenai bagian bawah matanya saat di tembak OTK,” kata Didik saat ditemui di Mapolda Sulsel, Kamis (02/01).

“Jadi saya pertegas, itu adalah senapan angina, bukan senjata api, kalibernya 8 milli meter,” lanjut Didik.

Didik mengatakan, setelah dilakukan autopsi pengangkatan proyektil peluruh dibagian tubub korban, kemudian korban langsung diserahkan ke keluarganya dan akan dilakukan prosesi pemakaman di Kabupaten Pangkep.

Sementara motif penembakan yang dilakukan OTK tersebut, Didik mengaku masih menunggu sampai tersangka ditangkap oleh pihak kepolisian.

“Mudah-Mudahan dari hasil pemeriksaan, baru kita tau motifnya apa. Sampai saat ini, kita belum tau motifnya, apa yang melatar belakangi,” ujarnya.

Didik mengatakan pihak kepolisian telah memeriksa 11 saksi. Kemudian, saat ini kembali mememriksa 6 saksi untuk mengungkap OTK pelaku penembakan.

“Jadi yang langsung dalam satu ruangan itu ada 6, kemudian saksi-saksi yang ada di situ, mungkin ada di luar, mungkin ada di rumah sebelah itu ada 11 kemarin, mungkin sekarang sudah bertambah,” ujarnya.

Didik membeberkan bahwa lokasi penembakan pengacara asal Makassar tersebut, berada di rumahnya yang baru selesai dibangun, di Kabupaten Bone.

“Jadi, ini juga rumahnya jadi di sebelahnya, kemudian tkp di sebelah rumah yang baru di bangun, sudah selesai tetapi baru finising, jadi belum ada pintu dan juga kacanya, nah suaranya dari depan,” bebernya z

Meski demikian, Didik mengatakan pihak kepolisian masih memburu pelaku penembakan yang menewaskan pengacara asal Makassar Rudi S Gani.

“Nanti kita cek pelakunya kalau sudah tertangkap, apakah dia profesional atau bagaimana,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pengacara asal Makassar bernama Rudi S Gani (48) tewas ditembak dirumah istrinya oleh orang tak dikenal (OTK).

Peristiwa tersebut terjadi, saat korban hendak merayakan malam pergantian tahun dengan kumpul bersama keluarga di kampung halaman istrinya, di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Selasa (31/12) malam.

Istri korban bernama Maryam, mengatakan sekitar pukul 21.50 WITA, ia dan keluarga makan bersama. Tiba-tiba terdengar bunyi suara ledakan, kemudian korban yang duduk di samping istrinya langsung tergeletak di lantai.

“Sementara makan-makan sama keluarga, tiba-tiba ada suara ledakan, langsung dia (korban) tegelak begitu saja,” kata Maryam kepada media, Rabu (01/01).

Maryam mengatakan saat itu, ia mengira sang suami mengalami pecah pembuluh darah, karena belum melihat luka tembakan di bagian wajah korban.

“Saya periksa, saya lihat ada memar di samping hidung. Terus baru saya tau saat polisi bilang ini ditembak. Satu di bagian samping hidung, saya periksa hanya dibagian hidung,” ungkapnya.

Saat penembakan itu, Maryam mengaku tidak memperhatikan adanya OTK yang berada di sekitar rumahnya.

“Tidak ada karena gelap, ada mobil terparkir jadi di belakang mobil agak gelap. Tidak ada diperhatikan karena kita disitu sementara makan,” ujarnya.

Sementara itu, Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone, Iptu Rayendra Muchtar mengatakan pada saat itu korban berada di dalam ruangan kantornya, kemudian dari luar ruangan itu terdengar suara letusan.

“Kemudian ada rekan keluarga korban langsung melihat korban tergeletak dan melihat muka korban berdarah,” kata Rayendra.

Korban pun langsung dibawa ke Puskesman setempat, namun sebelum tiba korban sudah dinyatakan meninggal dunia, dan berdasarkan keterangan pemeriksaan terdapat luka tembak dibawa mata kanan korban.

“Banyak orang, sementara makan. Di dalam ruangan itu ada banyak orang sedangkan yang menembak ini ada di luar ruangan,” bebernya.

Meski demikian, kata Reyendra kasus penembakan seorang pengacara oleh OTK ini masih dalam penyelidikan, ia mengatakan pihaknya akan berupaya untuk mengungkap kasus tersebut dan berusaha menangkap pelakunya.

“Sementara masih dalam penyelidikan dan berupaya mengungkap pelakunya. Semua yang ada di lokasi dimintai keterangan,” pungkasnya.