KabarMakassar.com — Sejumlah figur kalangan politisi menjadi sinyal peluang untuk menjadi pendamping atau bakal calon wakil walikota untuk pasangan Indira Yusuf Ismail menyusul statement yang dilontarkan Danny Pomanto.
Salah satunya peluang yang dimiliki yakni Rahman Pina anggota DPRD Sulsel terpilih pasca Pemilu 2024 lalu.
Dimana bakal calon Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dianggap menjadi rebutan jelang Pilwali Makassar 2024 yang dihelat 27 November mendatang. Diketahui, istri Wali Kota Makassar ini telah mengamankan rekomendasi dari PPP dan Hanura, membuatnya menjadi magnet bagi para calon lainnya.
Dalam road show politiknya, Indira sempat bertemu sederhanya silaturhami dengan dua bakal calon wali kota dari latar belakang berbeda, Abdul Rahman Bando (RB) dan Rahman Pina (RP).
Mereka tentu bersaing untuk berpasangan dengan Indira di Pilkada Makassar. RB adalah mantan birokrat di Pemkot Makassar, sedangkan RP adalah politisi Golkar yang kini duduk di DPRD Sulsel.
Keduanya berasal dari rumpun keluarga Massenrempulu di Kabupaten Enrekang dan tergabung dalam HIKMA (Himpunan Keluarga Massenrempulu), sebuah organisasi paguyuban masyarakat Enrekang. Rahman Bando telah dua kali bertemu dengan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, dan Indira.
Pertemuan pertama berlangsung pada Rabu, (29/5) lalu, di kediaman pribadi Danny Pomanto di Jalan Amirullah, dengan kehadiran Indira Yusuf Ismail. Pertemuan kedua pada Senin (10/6), di Kantor Wali Kota, hanya dihadiri oleh Danny Pomanto dan Rahman Bando.
“Kami silaturahmi dengan Pak Wali dalam rangka membangun silaturahmi dan membahas kelanjutan pembangunan di Makassar ke depan,” jelas Rahman Bando, Rabu (12/6).
Mantan Kadis Perikanan Kota Makassar ini menyatakan bahwa ia menemui Danny sebagai warga Makassar, membahas berbagai hal terkait pembangunan dan kebutuhan masyarakat.
“Saya warga Makassar dan beliau wali kota saya, jadi ketika warga datang ke pemimpin, kami berdiskusi tentang kepentingan pembangunan dan masyarakat,” ucapnya.
Rahman Bando juga mengakui bahwa kedatangannya membahas suasana politik di Makassar saat ini. Ia berniat untuk maju di Pilkada Makassar 2024 dan meminta masukan dari Danny Pomanto, yang telah menjabat dua periode sebagai wali kota.
Komposisi Paslon di Pilwali Makassar
Lembaga Riset dan Konsultan Politik, Nurani Strategic Consulting, mengeluarkan prediksi mengenai komposisi dan peta pasangan calon jelang Pilwali Makassar, 27 November 2024.
Dimana Lembaga yang berbasis di Makassar ini menyebut komposisi paslon memungkinkan tiga paslon dan maksimal empat paslon.
“Paling banyak empat paslon dan mungkin hanya tiga paslon. Jika melihat pola pendekatan masing-masing kandidat, maka sudah bisa terlihat kemungkinan pola pasangan yang akan ke KPU, akhir Agustus ini,” kata Direktur Nurani Strategic Consulting, Dr. Nurmal Idrus kepada kabarmakassar.com, di Makassar, Rabu (29/5) lalu.
Menurutnya, akan ada tiga atau empat partai yang akan menjadi pemimpin koalisi.
“Nasdem dengan koalisinya, Golkar, Gerindra dan PDIP dengan koalisinya,” jelasnya.
Perolehan kursi yang merata di DPRD Makassar membuat dukungan terpolarisasi karena meski hanya dua partai yang bergabung bisa menciptakan pasangan calon,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nurmal menyebut sejumlah nama kandidat yang bakal dijagokan koalisi itu.
“Nasdem lebih condong dengan Rusdin Abdullah dengan kemungkinan pasangan Irwan Adnan yang akan membawa PAN. Seto Asapa dari Gerindra kemungkinan berkoalisi dengan PKB dan mendapatkan Azhar Arsyad sebagai wakil. Lalu ada Munafri Arifuddin dari Golkar yang kemungkinan akan mengambil Indira yang dicalonkan PDIP,” jelasnya.
Namun, Nurmal memberi catatan, jika kemudian Munafri tak mengambil Indira karena istri walikota Makassar ini memilih maju sebagai Calon Walikota, maka kemungkinan akan ada tambahan komposisi calon.
“Indira sebagai 01 dengan pilihan wakil walikota yaitu Rahman Pina, Rahman Bando atau Amri Rasyid,” tukasnya.
Politisi Golkar Siapkan Kejutan
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Selatan Rahman Pina bakal memberikan kejutan dalam kontestasi Pilwali Makassar 2024 yang dihelat 27 Nopember mendatang.
Dimana anggota DPRD Sulsel itu merespons peluangnya maju sebagai bakal calon wali kota Makassar. Legislator Partai Golkar ini mengaku menyiapkan kejutan di Pilkada Makassar 2024.
Nama RP sapaan Rahman Pina kini menjadi pembicaraan hangat di sosial media (sosmed) Grup-grup WhatsApp. Diketahui video singkat menampilkan namanya dengan narasi “Bukan Coba-coba Makassar 2024-2029, kini menjadi topik perbincangan hangat di berbagai grup WhatsApp.
Kehadiran video berdurasi 5 detik itu telah memicu spekulasi bahwa Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulsel itu melirik Pilwali Makassar 2024.
Rahman Pina menghormati posisi Munafri Arifuddin atau Appi, sebagai Ketua Golkar Makassar yang mendapat surat tugas DPP Golkar untuk maju sebagai calon wali kota Makassar.
Apalagi dari segi popularitas, Rahman Pina menyebut Appi lebih dikenal masyarakat karena sudah dua kali maju Pilkada Makassar.
Namun, jika hasil survei menunjukkan dirinya berpeluang, maka Rahman Pina akan didiskusikan hal tersebut dengan Appi.
“Tapi kalau tren keinginan publik ke saya terus meningkat seperti sekarang, kami akan berdiskusi di ujung, siapa yang lebih siap bertarung,” ucap RP kepada KabarMakassar.com.
Tidak lama setelah namanya mencuat sebagai bakal kontestan Pilkada Makassar, alat peraga kampanye bertuliskan “RP Bukan Coba-Coba” bertebaran di Kota Daeng.
RP mengaku baliho hingga bilboard itu merupakan insiatif para relawan. Alat peraga tersebut didesain tanpa foto karena dianggap sudah sangat lazim.
“Saya sempat tanya ke mereka, kenapa tidak pake foto? Dijawab itu sudah terlalu umum, jalan-jalan sudah seperti arena lomba senyum pepsodent, dari Pileg [pemilihan legislatif] hingga Pilkada,” kata Rahman Pina.
“Saya juga bertanya ke teman teman tim kreatif, kenapa mesti tagline-nya, ‘Bukan coba coba?’ Katanya, itulah gambaran fenomena pileg dan pilkada belakangan ini,” sambung Rahman Pina.
Ia juga berpendapat banyak orang sekadar coba-coba ikut pileg, begitu juga pilkada. Mereka dinilai kurang perhitungan, kurang analisa hingga sekadar ikut meramaikan.
“Nanti gagal baru sadar bahwa ternyata ongkos kegagalan event politik itu sangat mahal,” imbuh politisi berdarah Enrekang ini.
Dalam kamus politiknya, menurutnya bahwa setiap pertarungan harus dimenangkan. Tidak latah sekadar numpang lewat atau ikut-ikutan mau populer.
Kerap Diragukan tapi Menang Rahman Pina yang sudah empat periode terpilih sebagai anggota DPRD, dua periode di Makassar dan Sulsel ini, menceritakan betapa di awal karir politiknya, orang-orang selalu mengatakan “itu misi impossible“.
Ia mengaku, sejak menapaki dunia politik pada 2009, Rahman Pina selalu berbenturan dengan tokoh-tokoh besar, khususnya di daerah pemilihan. Namun, Ia selalu menang.
“Tapi alhamdulillah selalu berakhir dengan kemenangan. Kenapa? Karena saya selalu bekerja dengan data, bergerak dengan konsep, melangkah dengan keyakinan, fight dan bukan coba-coba,” terangnya.