KabarMakassar.com — Tahun 2024 menjadi tahun politik yang terjadi di level nasional maupun daerah, tak terkecuali di Makassar. Tepatnya, pada 27 November 2024 mendatang, Indonesia akan melangsungkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak.
Seperti pada pemilihan sebelumnya, Pilkada Makassar masih didominasi oleh para elit partai politik yang secara latar belakang disokong oleh kelompok usia tua. Hal itu kemudian menjadi perhatian khusus bagi kelompok kaum muda dalam menentukan sikap politiknya, juga memposisikan diri dalam partisipasi politik yang aktif untuk mengintervensi proses yang sedang berlangsung.
Peacetival Pilkada Makassar 2024 kemudian hadir sebagai inisiatif untuk menjadi ruang intervensi alternatif bagi kelompok muda. Ini dirancang sebagai ajang edukasi politik bagi para pemuda di Makassar, baik dari kalangan pemilih lokal maupun pegiat sosial yang telah terafiliasi pada beberapa organisasi sosial.
Festival ini akan memberikan ruang interaksi langsung antara pemuda dan calon kepala daerah, di mana aspirasi dapat disampaikan secara langsung dan gagasan dari para calon diuji.
PIC Peacetival Pilkada 2024, Dian Aditya Ning Lestari menyampaikan kegiatan ini digelar selama dua hari mulai dari tanggal 16 sampai dengan 17 November 2024, dan pada hari ini Minggu (17/11) targetnya adalah pemuda serta isu-isu politik.
“Jadi untuk hari ini kita mengundang perwakilan dari paslon satu, dua, tiga serta empat untuk mengatakan aspirasi mereka kepada pemuda-pemuda yang ada di Makassar,” tukasnya.
Ia mengaku, ini juga menjadi strategi dari pihaknya, para edukator, dalam melaksanakan kegiatan yang menyenangkan agar dapat menggaet para pemuda untuk ikut mengambil peran dalam pilkada.
“Supaya mereka paham, karena kadang visi misi memerhatikan banyak aspek. Kadang pemuda hanya dilihat sebagai angka saja, mereka hanya dianggap persentase yang perlu sebuah suara untuk digaet. Kami berharap dengan adaya acara ini aspirasi bisa dikatakan langsung pada calon perwakilan yang datang,” jelasnya.
Dian Aditya Ning Lestari juga menuturkan, para pemuda yang ikut serta dalam kegiatan tersebut berasal dari latar belakang yang beragam. Mulai dari organisasi pemuda, disabilitas, perempuan dan lainnya.
“Untuk inklusinya sendiri, kami memang mengundang moderator salah satunya perwakilan dari disabilitas yang kemarin sempat jadi panelis di debat kandidat yang ada. Karena kami sadar bahwa isu disabilitas penting dan inklusi disabilitas, isu-isu perempuan juga masuk dalam pertanyaan kami,” ujarnya.
Diketahui, Gerakan Bijak Pilkada merupakan salah satu inisiatif independen dari Bijak Demokrasi yang mewadahi berbagai komunitas dengan tujuan memberikan edukasi politik bagi pemilih muda untuk mendorong lebih kritis dalam memilih kandidat calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Sekretariat Bijak Pilkada dijalankan Think Policy dengan dukungan kolektif lebih dari 70 komunitas di berbagai daerah, salah satunya di Kota Makassar. Bijak Pilkada juga menjadi mitra strategis dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mendorong orang muda untuk lebih peduli dengan isu politik dan kepemiluan.
Bijak Pilkada telah berdiri sekitar 10 tahun lamanya bersama jejak demokrasi dan tim koalisi. Sedangkan, tim aliansi perdamaian telah ada dari tahun 2018. Usia yang cukup matang dalam berkarya serta menjadi bagian dari komitmen dalam menciptakan perdamaian di Makassar utamanya juga tentang pilkada.