KabarMakassar.com — Kehadiran Danny Pomanto sebagai "wajah baru" di tubuh PDIP menjadi kekuatan atau spirit baru yang dilontarkan sejumlah pengamat politik.
DP atau Danny Pomanto Walikota Makassar dua periode itu memilih hijrah ke PDIP usai hengkang dari NasDem. DP menerima kartu tanda anggota sebagai kader yang diserahkan oleh Ketua Badan Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watabun dalam acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III PDIP Sulsel di Hotel Claro Makassar, Senin (28/08) lalu.
"Bergabungnya Pak DP di PDIP tentu memberi tambahan energi bagi eksistensi partai. Terutama dalam menopang kerja-kerja politik kepartaian dalam meraih hasil terbaik di Pemilu 2024,"kata Manager Strategi & Operasional Lembaga Survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam, kepada KabarMakassar.com, Rabu (30/08).
Selain itu, besar atau kecilnya dampak elektoral yang dihasilkan DP terhadap PDIP akan tergantung seperti apa peran yang dilakoninya kedepannya. Dan pergerakan yang akan dimainkan DP dalam mensukseskan partainya di Pemilu 2024.
Meski demikian, menurut Nursandy Syam, bahwa PDIP tak boleh hanya ketergantungan dan mengandalkan ketokohan DP semata. Perlu ada kolaborasi antara partai, caleg-caleg dan kader-kader berpengaruh bahu membahu meraih dukungan suara yang signifikan jika ingin sukses di Pemilu 2024 mendatang.
"Pada konteks dukungan partai, DP cukup diuntungkan dengan bergabungnya ke PDIP," ujarnya.
"Dalam artian, DP berpeluang mengendarai PDIP sebagai kendaraan politiknya andai tak ada figur lain di internal yang akan maju di Pilgub Sulsel 2024," tambah Nursandy Syam.
Ketua Badan Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watabun saat Rakerda III PDIP di Makassar secara khusus menitip pesan untuk walkota Makassar dua periode itu. Komarudin mengatakan Danny mesti menjadi kader yang siap bekerja untuk partai.
Komarudin juga berharap Danny bisa turut mendongkrak suara PDIP pada Pemilu 2024 mendatang. Dia menilai Danny sebagai sosok yang berpengaruh di Makassar.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Bosowa Makassar Arief Wicaksono dalam analisis politiknya tentu akan memiliki dampak politik dan menjadi vote getter (pengambilan suara).
"Iya, pasti Pak DP dijagokan oleh PDIP karena beliau sudah menjadi kader, setelah keluar dari Partai Nasdem. Apalagi Pak DP adalah Walikota Makassar yang sedang menjabat di periode kedua," jelas Arief Wicaksono.
Bagi PDIP, lanjutnya, bahwa DP diharapkan dapat menjadi vote getter, untuk menambah jumlah suara atau kursi di parlemen. Apalagi jika DP mencalonkan diri sebagai calon gubernur, harapan PDIP adalah ada efek ekor jas.
"Jadi bagi DP, PDIP adalah tempat berlabuh berikutnya yang kira-kira dapat mengamankan diri dari kerasnya perebutan partai pengusung untuk pilgub
"Itu poin bagus. DP secara figur cukup kuat, tapi ketika masuk PDIP apakah kekuatan DP akan berkurang? Bisa iya bisa tidak,"katanya.
Ditambahkan jika nanti ada efek ekor jas, kata Dekan Fisip Unibos itu, yang terlihat setelah pemilu. Tidak jika ternyata efek itu justru tidak muncul.
"Belum tentu. Artinya PDIP dan DP harus terkoneksi secara politik dengan baik. Jika tidak, maka salah satunya akan merasa dirugikan, karena kepentingan yang tidak ketemu,"terangnya lagi.