KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengusulkan pendataan program makan bergizi gratis menerapkan basis RT/RW. Hal ini menurutnua merupakan salah satu upaya dalam memastikan program cetusan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran ini terealisasi dan tepat sasaran.
“Program makan bergizi gratis sangat penting dan harus tepat sasaran. Oleh karena itu, saya kira pendataan program ini harus berbasis RT/RW. Jika berbasis RT/RW, maka kabupaten/kota dapat mengurusinya dengan lebih baik,” ujar Danny, Senin (22/07).
Danny juga menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah daerah dalam pendataan program pemerintah pusat. Menurutnya, otoritas pendataan harus berada di tangan pemerintah kabupaten/kota.
“Pendataan harus otoritasnya berada di pemerintah kabupaten/kota,” tegasnya.
Selain itu, Danny juga menyoroti program ini sebagai upaya untuk menghidupkan petani lokal. Ia menyoroti masalah nilai tukar petani yang seringkali turun saat panen, sehingga membuat petani kecewa.
“Saya menerapkan konsep yang sama pada skala yang lebih kecil melalui bank sampah. Kami mendirikan bank sampah pusat dan membeli semua produk bank sampah dengan harga yang telah ditentukan. Ini memberi kepastian harga bagi petani, dan saya yakin nilai tukar petani akan meningkat dengan cara ini,” lanjutnya.
Diketahui, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mendapat kesempatan untuk diwawancarai oleh Tim Penyusun Panduan Pembangunan Daerah Prabowo-Gibran. Wawancara tersebut dilaksanakan secara virtual di Kantor Balai Kota Makassar pada Senin (22/7), dengan tujuan menyelaraskan program pemerintah pusat dan daerah agar lebih tepat sasaran.
Danny Pomanto, didampingi oleh beberapa pejabat penting dalam wawancara ini, antara lain Kepala Inspektorat A Asma Zulistia Ekayanti, Kepala Bappeda Andi Zulkifli Nanda, Kepala Dinas Kesehatan Nursaidah Sirajuddin, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Evy Aprialti, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Alamsyah Sahabuddin, serta Plt Kepala Dinas Kominfo Ismawaty Nur.
Dalam sesi tersebut, selain program makan bergizi gratis, terdapar beberapa poin penting menjadi bahan diskusi. Diantaranya, hilirisasi, pengembangan pertanian lokal, hingga kebijakan energi terbarukan.
Dalam kesempatan tersebut, Danny juga memaparkan upaya Pemerintah Kota Makassar dalam mewujudkan energi terbarukan melalui konsep green energy. Saat Makassar dilanda kemarau panjang tahun lalu, banyak daerah mengalami kesulitan air dan pemadaman listrik berkepanjangan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah kota mengambil langkah dengan memasang panel surya di sekolah-sekolah, perkantoran, dan puskesmas.
“Panel surya yang dipasang di SMPN 6 Makassar, misalnya, dapat digunakan untuk cadangan listrik siang hari dan penerangan jalan pada malam hari. Ini tidak hanya menurunkan emisi karbon tetapi juga memastikan pasokan listrik yang stabil untuk sekolah dan fasilitas lainnya,” tutup Danny.