KabarMakassar.com — Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Bontoramba kian intens melakukan sosialisasi jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Sosialisasi tersebut dipusatkan di Aula Kantor Camat Bontoramba Jl. Campagayya, Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Sabtu (14/09).
Kali ini, sosialisasi pengawasan pemilihan secara tatap muka melalui Forum Warga yang dibuka secara langsung Ketua Panwaslu Bontoramba, Nurbayanti ini menyasar peserta dari kalangan ASN, Ketua BPD, Imam Desa, Siswa serta semua tim Bakal Calon Bupati Jeneponto sekaligus juga dihadiri Kapolsubsektor Bontoramba, Danramil 1425/03 Tamalatea-Bontoramba.
Dalam sambutannya, Ketua Panwaslu Kecamatan Bontoramba, Nurbayanti mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk upaya mensukseskan pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November mendatang.
Demi kelancaran tersebut, Nurbayanti berharap agar semua pihak terkait mampu bekerja sama secara kolektif sehingga output dari sosialisasi pengawasan partisipatif ini sangat dibutuhkan.
” Dalam pemilihan serentak Tahun 2024, Kami sebagai penyelenggara pengawasan menjadi ujung tombak dalam suksesnya Pemilukada ini, namun semua itu tidak dapat terwujud tanpa bantuan dari semua pihak. Mulai dari unsur pemerintahan sampai pada tingkatan masyarakat,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Nurbayanti menyebut output dari sosialisasi pengawasan partisipatif ini sangat dibutuhkan.
” Kegiatan ini memiliki makna yang sangat penting dan strategis sebagai wujud dan tanggung jawab semua pihak dalam upaya mensukseskan pelaksanaan pilkada serentak 2024 mendatang, LUBER dan JURDIL. serta aman dan berkualitas, sesuai dengan amanah UU,” harapnya.
Sementara Eks Komisioner Bawaslu Jeneponto, Sampara Halik yang ditunjuk sebagai narasumber dalam acara ini mengatakan bahwa keterlibatan semua unsur dalam penyelenggaraan pemilukada ini sangat penting. Termasuk netralitas ASN.
Menurutnya, netralitas ASN ini sangat dibutuhkan sebab mereka dilarang ikut serta terlibat dalam kegiatan kampanye dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, Sampara Halik juga menyebutkan ada beberapa penyebab sehingga pelanggaran di Pemilihan dapat terjadi.
” Kecurangan dalam pemilihan yaitu Strain teori, Social control teori dan Sosial Disorganization Teori adalah hal yang paling fundamental,” jelasnya.
Tak pelak, sebagai closing statement narasumber dalam acara ini, Sampara Halik mengakhiri acara dengan bahasa Makassar.
*Pappasang tu panritayya, katutui niaknu, teako pacuklaki niak kodinu ri parannu rupatau, nasabak napanraki sallang kalennu na pinangkaknu (jaga niatmu, Janganlah berniat buruk terhadap sesama manusia, akibatnya akan merusak dirimu dan keturunanmu,” tutupnya.