KabarMakassar.com — Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan serta instasi-instansi terkait melaksanakan pantauan hilal untuk menentukan 1 Syawal 1445 H di puncak Menara Iqro tepatnya di observatorium Universitas Muhammadiyah, Kota Makassar, Selasa (9/4).
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet menyampaikan dalam memantau hilal harus menghitung analisis serta hisabnya.
“Jadi untuk pertama kali kita menghitung konjungsi geosentrik bagaimana bumi, bulan dan matahari pada satu bujur ekliptik yang sama,” ungkapnya pada Selasa (9/4).
Pengamatan hilal dapat dilakukan selama 27 menit. Kondisi cuaca hujan ringan sampai sedang di seluruh wilayah Sulawesi Selatan menjadi penghambat dalam pantauan hilal kali ini.
Irwan melanjutkan setelah melakukan pengamatan dan berdasarkan perhitungan bulan telah diatas 5 derajat. Maka secara ilmu rukyat syaratnya adalah 3 derajat dan elongasinya 6,4 derajat maka semuanya telah terpenuhi.
“Hilal sudah wujud, hisab maupun rukyat, besok kita tetap berlebaran bersama,” tandasnya.
Ia menambahkan dalam pantauan hilal juga telah menggunakan alat digital, dimana alat yang dipakai adalah automatic sehingga dapat melakukan tracking bulan tanpa di arahkan.
Peralatan tersebut melakukan tracking pada bulan, matahari serta benda-benda langit beserta dengan waktu-waktunya.