kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Pamit dari Balai Kota, Danny Pomanto Bakal Jadi Konsultan Tata Kota

Pamit dari Balai Kota, Danny Pomanto Bakal Jadi Konsultan Tata Kota
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto bersama ASN Pemkot Makassar (Dok : ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Setelah hampir satu dekade memimpin Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto atau yang akrab disapa Danny Pomanto akhirnya resmi menutup lembaran kepemimpinannya.

Rabu (19/02) kemarin, menjadi hari terakhirnya berkantor sebagai Wali Kota Makassar, momen yang ia manfaatkan untuk berpamitan dengan seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Pemprov Sulsel

Di tengah suasana haru perpisahan, Danny menyampaikan rasa syukur karena dapat menuntaskan tugasnya hingga akhir masa jabatan. Ia pun mengaku ingin menikmati masa jeda sebelum kembali berkiprah di bidang lain.

“Saya akan banyak beristirahat dulu, menikmati waktu dengan keluarga, dan merencanakan masa tenang hingga pertengahan Ramadan,” ujar Danny di Balai Kota Makassar, Jl Ahmad Yani, Rabu (19/02).

Meski baru saja melepas jabatannya, telepon dari berbagai kepala daerah sudah mulai berdatangan. Beberapa bupati, wali kota, hingga gubernur terpilih disebut telah menghubunginya untuk berdiskusi. Namun, Danny memilih untuk tidak terburu-buru.

“Saya bilang ke mereka, saya istirahat dulu. Kita perlu pemulihan dulu,” katanya sambil tersenyum.

Setelah masa istirahatnya usai, Danny berencana kembali ke dunia yang telah membesarkan namanya sebelum terjun ke politik: konsultan tata ruang kota.

“Banyak ide yang tidak bisa saya wujudkan di pemerintahan. Jadi, saya akan merealisasikannya secara profesional di sektor swasta,” ungkapnya.

Sebagai seorang arsitek dan ahli tata kota, Danny memang dikenal dengan gagasan-gagasan visionernya. Kini, ia ingin mengembangkan konsep urban planning di luar jalur birokrasi, tanpa terikat oleh regulasi pemerintahan.

Selain itu, Danny juga memastikan bahwa dirinya tetap akan berkontribusi dalam pembangunan daerah, khususnya dalam mendukung pengembangan UMKM dan industri kuliner.

“Industri makanan dan UMKM butuh perhatian lebih. Kita rencanakan tiga bulan ke depan akan ada program baru untuk UMKM,” ujarnya.

harvardsciencereview.com