kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

P3E SUMA KLHK Hadiri Penyuluhan Lingkungan Kolaborasi IIP BUMN-Klikhijau

P3E SUMA KLHK Hadiri Penyuluhan Lingkungan Kolaborasi IIP BUMN-Klikhijau
(Foto : Dok. Andini KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kepala Bidang Fasilitasi P3E SUMA KLHK, Suwardi hadir membuka acara kegiatan Penyuluhan Lingkungan dan Gerakan Indonesia Bersih dengan tema “Penyuluhan Lingkungan dan Gerakan Kelola Sampah Berbasis Warga sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim bersama Ikatan Istri Pimpinan BUMN (IIP BUMN – KORWIL D) dan Klikhijau.

Kegiatan yang dilaksanakan secara terbuka di Lapangan Bitowa Antang Kecamatan Manggala pada Selasa (06/08) ini dihelat dengan tujuan berkontribusi langsung terhadap gerakan pengurangan timbulan sampah dalam masyarakat yang berbasis pada keterlibatan multi stakeholder.

Pemprov Sulsel

Sehingga diharapkan berdampak nyata dalam peningkatan kesadaran lingkungan masyarakat.

Dalam sambutannya, Suwardi menuturkan bahwa kegiatan ini sangat bagus khususnya dalam rangka melakukan edukasi kepada masyarakat terkait dengan pengelolaan dan cara menangani sampah.

Aspek penting dan menjadi parameter kunci adalah bagaimana perubahan paradigma dan mindset.

Menurutnya, paradigma lama dalam pengelolaan sampah yaitu kumpul-angkut-buang (and of pipe/berakhir di TPA) menjadi paradigma baru yaitu pilah angkut olah .

“Terpenting adalah perubahan mindset terkait dengan sampah, bahwa sampah bukan sesuatu yang tidak berguna tetapi sebagai sumber daya (ekonomi). Perubahan perilaku masyarakat, terutama kesadaran (awareness). untuk mengurangi, memilah, mengolah, memanfaatkan sampah belum masif dilakukan, Inilah penyebab banyaknya timbulan sampah,” ungkapnya.

Lebih rinci diungkapkan bahwa menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, terdapat
68 juta ton produksi sampah pertahun.

Sebanyak 69% sampah ditimbun di TPA, 10% dikubur, 7% dikompos/daur ulang, 7% tidak dikelola dan 7% dibakar.Hasil penelitian bahwa 72% masyarakat tidak sadar dan tidak peduli sampah.

“Berdasarkan penelitian, setiap orang dapat menghasilkan sampah sekitar 3 (tiga) Liter atau 2,5-3 kg/org/hr. Di jumlah tersebut berapa banyak sampah yang kita hasilkan setiap harinya. Hal yang kecil tapi bisa berdampak besar bagi kehidupan hingga kesehatan kita,” jelasnya

“Untuk itu, ada beberapa praktek edukasi praktis tentang sampah, antara lain gaya hidup minim sampah (green life style), mengurangi kemasan minuman dengan memakai tumbler, menggunakan produk bahan daur ulang, membawa wadah makanan sendiri, mengurangi penggunaan kantongan plastik saat berbelanja, dan lain-lain,” tambahnya.

Selain itu, pada 2023-2025 Pengunaan plastik meningkat mencapai 30%,

Hal inilah yang menjadi urgensi dilakukan pembatasan, termasuk memilah sampah dari rumah dan kantor
Lewat Bank Sampah Unit disekitar kita.

Sektor sampah organik juga menyumbang timbulan sampah. Pada data SIPSN, beberapa Kab/Kota sekitar 50-60% sampah dari sisa-sisa makanan yang masuk TPA.

Adapun cara menguranginya adalah melalui metode pengomposan komposter, ecoenzym hingga takakura.

“Mengingat kebijakan untuk zero waste zero emmision (ZWZE); Tahun 2025 seluruh TPA di Indonesia dikelola secara Control/ Sanitary Landfill dengan memannfaatkan gas metannya. Sehingga tak ada pembangunan TPA yang baru pada Tahun 2030, dan tak ada lagi pembakaran liar TPA di TAHUN 2031. Serta penguatan pemilahan sampah dari sumber dan optimalisasi sampah dari sumber dan mengoptimalkan keberadaan Bank Sampah,” pungkasnya.

Sementata itu, Ketua Ikatan Istri Pimpinan (IIP BUMN) Korwil D, Poppy Jarot Setiawan menuturkan bahwa kita semua menyadari, baik dari angka dan yang kita alami di sekeliling kita, masalah lingkungan dan perubahan iklim telah menjadi tantangan besar yang harus kita hadapi bersama.

“Pemerintah telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif untuk mengurangi timbulan sampah, namun keberhasilan program tersebut sangat bergantung pada partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, IIP-BUMN merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam upaya ini melalui kegiatan penyuluhan lingkungan yang melibatkan multi-stakeholder dan berbagai pihak hingga ke tingkat tapak sebagai pelaksana teknis”, sebutnya

Diungkapkan bahwa secara khusus pihaknya hadir di Kota Makassar sebagai salah kota besar di Indonesia, dan memilih Kecamatan Manggala sebagai titik kegiatan dengan berbagai data dan pemberitaan bahwa Kecamatan Manggala adalah lokasi tumpuan akhir sebagian besar sampah dari berbagai titik di kota besar ini.

“Data yang kami peroleh pun cukup fantastis, yang menyebutkan ada 1000an ton lebih, sampah yang diangkut menuju TPA Tamangapa setiap harinya”, ungkapnya

Ketua Panitia, Sri Ikhsan Suhardi menjelaskan kegiatan Penyuluhan Lingkungan dan Gerakan Indonesia Bersih ini bertujuan mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatasi timbulan sampah dalam masyarakat agar tidak mencemari lingkungan.

Menurutnya, .enguatkan literasi dan pengetahuan bersama masyarakat terkait pentingnya mengelola sampah dari rumah kita sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan serta mendorong aksi-aksi kolaboratif berbasis warga dalam mendukung kebersihan lingkungan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.

“Sekaligus memperkuat peran dan kontribusi pelaku sistem dalam menginspirasi lahirnya ide dan inovasi di masyarakat terkait strategi penanganan sampah, kuncinya dihadapan ratusan peserta yang memenuhi lapangan”, singkatnya

PDAM Makassar