KabarMakassar.com — Setelah 7 hari operasi SAR, Basarnas Mamuju menyatakan pencarian korban yang hanyut di sungai Palapi, desa Belang-belang, Kabupaten Mamuju akhirnya dihentikan.
Korban hanyut tersebut bernama umar (40) hingga kini belum ditemukan dan dinyatakan hilang.
”Setelah melaksanakan pencarian terhadap korban selama tujuh hari sesuai dengan SOP Basarnas, maka operasi SAR kami nyatakan dihentikan dan ditutup,” kata Kepala Kantor Basarnas Mamuju Muh Rizal, Rabu (17/4).
Operasi SAR dihentikan setelah pihak Basarnas Mamuju melakukan koordinasi dengan pemerintah Kecamatan Papalang, pihak keluarga korban dan masyarakat yang terlibat pencarian dan berada di lokasi operasi SAR.
Sesuai SOP Basarnas, hari ini adalah hari terakhir pencarian korban dan semua pihak telah mengikhlaskan atas kecelakaan yang menimpa korban.
Agung Hutomo selaku komandan tim rescue menyampaikan, berbagai kendala di lokasi yang menyulitkan pencarian kali ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, Seperti tidak ada saksi mata sewaktu kecelakaan terjadi dan simpang siur hilangnya korban yang hanyut di sungai.
“Hanya saja beberapa bukti mengarah ke kronologi hanyutnya korban sebab pakan ternak milik korban yang diambil dari hutan berada dipinggir sungai posisi terhambur dan kendaraan motor korban masih terparkir di ruas jalan. Pada saat itu curah hujan tinggi dan menyebabkan sungai meluap,” katanya.
Pencarian hari ketujuh ini, Tim rescue BASARNAS Mamuju memaksimalkan alut Palsar air dengan 3 SRU yang menyisir perairan Bakengkeng hingga 3 Nautical mill menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB), Sea Raider dan Rubber Boat.
Sementara itu, operator drone memaksimalkan penyisiran di pesisir kawasan ekologi mangrove yang berada di lokasi. Namun tanda-tanda adanya korban tidak ada sama sekali. Hasil operasi SAR nihil dan status korban dinyatakan hilang.
Tim rescue yang menyisir melaksanakan pencarian ditarik dari lapangan pukul 11.00 WITA. Operasi SAR dinyatakan resmi ditutup.