KabarMakassar.com — Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Kawal Pemilu Sulsel 2024 menyatakan perihatin terhadap anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia di Makassar, Sulawesi Selatan.
Perwakilan OMS Sulsel, Samsang Syamsir menyebut, pada Pemilu tahun 2019 sebanyak 894 penyelenggara yang dinyatakan meninggal dunia. Hal inin, kata dia, seharusnya bisa menjadi pelajaran untuk kita. Kemudian bisa mengambil langkah-langkah antisipatif.
Jika pada Pemilu kali ini masih banyak yang menjadi korban, maka ini kegagalan besa, sehingga sejarah kelam pemilu 2019 akan terulang.
“Kami berharap sih tidak. Namun jika kita lihat pola kerjanya hampir sama dengan sebelumnya. Perhitungan suara ada yang sampai tembus dini hari,” ucap Samsang Syamsir kepada kabarmakassar.com, Jumat (16/2).
“Ada juga keluhan yang masuk di kami OMS bahwa KPPS butuh energi ekstra karena sehari sebelum pencoblosan mereka melakukan penyiapan sampai malam dan besoknya lanjut bekerja hingga pagi,” tambahnya.
Dengan kejadian di Makassar, OMS Kawal Pemilu Sulsel berharap agar KPU dapat memperhatikan ritme kerja KPPS agar tidak mengulang sejarah kelam 2019.
“Kami juga berharap agar penyelenggara yang mengalami kelelahan segera mendapatkan penanganan medis,” terangnya.
Sementara itu, anggota KPU Makassar, Muh Abdi Goncing saat dikonfirmasi membenarkan meninggalnya dua orang anggota KPPS tersebut.
“Keduanya meninggal sudah menjalankan tugas sebagai kpps, seperti membagikan C-Pemberitahuan KPU atau undangan memilih kepada para pemilih,” jelasnya.
“Namun karena sakit, keduanya belum sempat bertugas dalam pemungutan dan penghitungan suara di TPS,” sambung Abdi Goncing.
Diketahu, 2 anggota KPPS di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (15/2).
Kedua anggota KPPS tersebut bernama Daliyah Salsabilab mahasiswi 23 Tahun warga BTN Minasa Upa Blok L 18 No 18 Keluhan Minasaupa, Kecamatan Rappocini. Daliyah bertugas di TPS 45 Kelurahan Minasaupa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
Sementara lainnya yakni, William Tandi Paelongan usia 23 Tahun yang juga status mahasiswa. William merupakan warga kompleks Taman Makassar Indah blok A3 NO 18, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan. Korban diketahui bertugas di TPS 46, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.