Kabarmakassar.com — Masyarakat usulkan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dan penyandang Desibiltas perlu perhatian khusus pemerintah setempat maupun pemerintah daerah. Hal ini disampaikan saat Musrembang di Kecamatan Buntao’ Kabupaten Toraja Utara, Senin (26/2).
Dalam usulan tersebut, Kepala Puskesmas Buntao’, Rukman menyebutkan sejak tahun 2021 data ODGJ di Kecamatan Buntao terbilang 71 orang termasuk didalamnya 5 orang yang masuk daftar pasung. Namun, setelah dipisahkan dari penyakit epilepsi maka jumlah data saat ini sebanyak 58 orang dan 32 diantaranya dinyatakan ODGJ berat dan 1 masih masuk dalam daftar pasung.
Rukman menyampaikan, salah satu kendala selama ini yang di hadapi dalam menangani ODGJ adalah pengobatan yang tidak teratur, dan kurangnya perhatian dari pemerintah setempat serta perhatian khusus dari keluarga terdekat.
“Kambuhnya ODGJ itu karena terputusnya pengobatan serta mendapat tekanan dari keluarga terdekat, dimana keluarga yang seharusnya terus mendampingi ODGJ dalam melanjutkan pengobatan,” terangnya.
Sebagai salah satu Inovator Gerakan Masyarakat Sehat Jiwa (Gemasajiku), dirinya sangat prihatin dengan kondisi ODGJ yang harus di pasung dengan alasan meresahkan masayarakat yang seharusnya bisa di sembuhkan.
Menanggapi usulan tersebut, Sekretaris Dinas Sosial, Daud Pallanggan mengatakan perlunya penanganan ODGJ yang dilakukan dengan serius dan kerjasama dari semua lintas sektor, khususnya dinas kesehatan, sosial, Polri dan TNI.
Menurutnya, perlu ada perhatian khusus dan kerjasama yang baik dengan pihak terkait. Melihat kondisi ODGJ di Toraja Utara makin meningkat dimana data yang terlapor ke Dinsos saat ini kurang lebih sekitar 800an.
“Perlu ada kerjasama yang baik dengan dinas terkait termasuk dengan keluarga dan pemerintah setempat. Bagaimana ODGJ ini bisa di tangani dan bisa ada solusi, karena sebenarnya ODGJ ini bisa di sembuhkan tergantung dari keluarga” tutur Daud.
Sementara itu, untuk penyandang disabilitas, Daud mengatakan ada penyedian alat bantu bagi desibilitas yang cacat sejak lahir, dan lansia yang tidak produktif yang perlu di bantu meskipun.
“Meskipun lansia yang status ekonomi bagus namun tidak di perhatikan oleh keluarga maka itu akan di berikan bantuanbantuan tetapi yang tidak produktif” pungkas Daud.