KabarMakassar.com — Airlangga Hartarto memutuskan mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Menko Bidang Perekonomian itu mengumumkan langkah mundurnya secara daring pada Minggu (11/8).
Selain itu, secara mendadak Yusuf Hamka juga mengikuti jejak Airlangga Hartarto yakni mundur sebagai Anggota Dewan Penasehat DPP Golkar. Dimana Yusuf Hamka juga menyatakan tidak akan ikut dalam Pilkada serengak 2024 sejalan mundurnya dari partai beringin.
Mundurnya Airlangga dari pucuk kepemimpinan Partai Golkar, disebut akan berdampak pada rekomendasi dukungan bakal calon kepala daerah Pilkada 2024.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Nurdin Halid. Ia menyebut, kandidat yang sebelumnya mengantongi surat rekomendasi Golkar, berpotensi pindah.
“Bisa saja berdampak, bisa saja berdampak, tergantung nanti kebijakan ketum baru. Bisa saja (calon jagoan Golkar di Pilkada bisa berubah),”ungkap Nurdin Halid saat dikonfirmasi wartawan di Makassar, Minggu (11/8).
Di Sulawesi Selatan, jelang Pilkada serentak 2024, Golkar telah menerbitkan surat rekomendasi dukungan kepada sejumlah bakal calon bupati maupun kandidat calon wali kota. Salah satunya adalah kandidat wali kota Makassar, Munafri Arifuddin berpasangan Aliyah Mustika Ilham.
Golkar juga sudah resmi mengusung Andi Ina Kartika Sari dan Abustan sebagai bapaslon Pilkada Barru. Lainnya adalah Syaharuddin Alrif dan Nurkanaah pada Pilkada Sidrap. Adapun di Palopo, Golkar mengusung Rahmat Masri Bandaso dan Andi Tenri Karta.
Ditanya soal alasan Airlangga mundur sebagai Ketua Umum Golkar, Nurdin Halid mengungkapkan bahwa koleganya melepas jabatan ketum karena ingin fokus sebagai menteri.
“Pak Airlangga mundur per hari ini. Beliau ingin konsentrasi di kabinet,” tandas Nurdin Halid.
Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Erwin Aksa, membenarkan Airlangga Hartarto telah mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.
Dalam keterangannya, Erwin Aksa menyebutkan bahwa pengunduran diri Airlangga Hartarto akan segera diumumkan secara resmi.
“(Mundurnya Airlangga) akan disampaikan dalamrapat Pleno Golkar hari Selasa sore, 13 Agustus 2024, sekaligus menentukan jadwal Munas di bulan Agustus 2024,” kata Erwin Aksa dalam keterangan tertulis.
Kendati demikian, Erwin Aksa belum mengungkapkan alasan di balik keputusan Airlangga Hartarto untuk mundur dari pucuk pimpinan partai beringin rindang tersebut.
Terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia juga menegaskan tidak desakan internal partai terkait mundurnya Airlangga Hartarto.
“Tidak desakan apa pun dalam keputusan pak Airlangga Hartarto. Kita hormati dan saya juga termasuk dalam mundurnya beliau,”kata Ahmad Doli Kurnia dikutip di KompasTV, Minggu (11/8).
Saat dihubungi, Ketua Bappilu Partai Golkar Sulawesi Selatan, La Kama Wiyaka mundurnya Airlangga sebagai Ketua Umum tidak mempengaruhi rekomendasi cakada yang sudah terbit. Sebab produk sebelum mundur tetap berlaku.