KabarMakassar.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jeneponto, Sulawesi Selatan upayakan harga jagung kuning jenis (Hibrida) tetap stabil dalam kondisi panen raya kali ini.
Upaya ini dilakukan pemerintah lantaran selama 2 bulan terakhir ini harga jagung kuning mengalami penurunan di kisaran harga Rp3 ribu.
Anjloknya harga jagung kuning ini pun membuat para petani kian tercekik ditengah sulitnya pupuk dan mahalnya racun hingga berujungnya kerugian.
Namun untuk mencegah dampak yang jauh lebih besar, Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri berinisiatif akan terus memantau harga jagung kuning di Bumi Turatea.
“Kami dan segenap unsur terkait akan terus mengontrol harga jagung dimulai dari petani sampai kepengumpul,” ujar Junaedi. Rabu (20/3).
Apalagi sambungnya, hampir setiap tahun harga jagung anjlok, dan membuat petani mengalami kerugian,” sambungnya.
Dengan kondisi demikian, Kami pun melaporkan hal ini ke Kementerian Pertanian bahwa apabila situasi ini terus terjadi setiap panen raya maka harga jagung akan jatuh.
Disamping itu, Kami juga tengah mempersiapkan alternatif lainnya.
“Oleh karena itu pemerintah sekarang sudah mempersiapkan Bulog untuk sama-sama mengantisipasi anjloknya harga jagung,” imbuhnya.
Dengan digaetnya Bulog sebagai alternatif, maka tentu diharapkan akan menjadi solusi yang tepat untuk mengantisipasi anjloknya harga jagung di musim panen raya ini.
Bahkan Junaedi menyebut hadirnya Bulog saat ini membuat situasi akan semakin terstruktur dan terkontrol namun situasi tersebut harus diikuti dengan kandungan kadar air jagung.
Hal Senada juga disampaikan pihak Bulog yang diwakili oleh ibu Vyna saat dikonfirmasi secara terpisah.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Pihaknya langsung ke pengumpul untuk membeli jagung.
“Saat ini kami telah melakukan penyerapan hasil panen jagung di Kabupaten Jeneponto sebanyak 10 ton hingga memenuhi jumlah yang diharapkan oleh pemerintah khususnya untuk wilayah Sulawesi Selatan ini” terangnya.
Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai upaya bersama-sama sebagai solusi mengatasi harga jagung semakin anjlok.