KabarMakassar.com — Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arif melihat potensi besar sektor perikanan di Kabupaten Sinjai. Terutama dalam menghasilkan produk-produk turunan yang lebih bernilai tambah.
Dimana Muzayyin beberapa waktu lalu sudah mengunjungi UPTD Sentra Industri Kecil dan Menengah Pengolahan Hasil Perikanan, Kelurahan Lappa, Pelabuhan Larea-rea, Kecamatan Sinjai Utara.
Wakil Ketua DPRD Sulsel itu pun menyimpulkan bahwa hasil perikanan yang sangat besar dari kampung halamannya itu masih sangat mungkin dikembangkan.
“Di tempat ini pelaku industri pengolahan perikanan yang sangat besar di Kabupaten Sinjai. Produk turunannya ada bakso ikan tenggiri, abon ikan tuna, di dalam freser ada dimsum, ada abon ikan kambu, juga ikan asam,” ucapnya.
Muzayyin yang juga kandidat Bupati Sinjai yakin, produk-produk tersebut memiliki keunggulan kompetitif di pasar yang lebih luas. Muzayyin juga berbincang dengan Haji Bahar, Ketua Asosiasi Pelaku Industri Perikanan Kabupaten Sinjai.
Dia menanyakan hal-hal apa saja yang memerlukan insentif dari pemerintah. Agar produksi bisa meningkat, kualitas semakin mumpuni. Namun semua relatif sudah berjalan baik. Mulai dari aspek pasar, regulasi, hingga penyuplai tidak ada masalah.
“Saya juga sudah cek mulai dari mesin pengolahannya, mixer-nya, sampai pada vakumnya sudah siap. Jadi betul-betul sudah keluar dari sini jadi produk,” ungkap Muzayyin.
Diketahui, Muzayyin merupakan mantan Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia yang akan menjadi salah satu program strategisnya, jika ditakdirkan jadi bupati. Muzayyin bakal maju di Pilkada Sinjai berpasangan dengan A Ikhsan Hamid.
Mereka diusung koalisi PKS dan Nasdem, plus Demokrat yang juga sudah memberikan rekomendasi. Pasangan dengan akronim Maiki itu menjadi satu-satunya pasangan bacalon yang sudah mengamankan rekomendasi partai pengusung.
Menjelang kontestasi Pilkada Sinjai yang dihelat 27 November mendatang, kekuatan Muzayyin Arif-A Ikhsan Hamid menghadapi Pilkada Sinjai 2024 semakin diperhitungkan. Ini setelah pasangan berakronim “Maiki” mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrat.
Dimana secara perolehan kursi DPRD Sinjai hasil Pemilu Legislatif 2024, tambahan amunisi dari Demokrat ini membuat kekuatan pasangan Maiki di DPRD Sinjai menjadi 11 kursi.
Rinciannya Partai Nasdem 5 kursi, PKS 3 kursi, dan Demokrat 3 kursi. Sementara dari sisi syarat dukungan untuk mengusung pasangan calon di Pilkada, 11 kursi ini sudah lebih dari cukup.
Syarat untuk mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati adalah minimal 6 kursi. Meski sudah memenuhi syarat untuk mendaftar di KPU Sinjai, namun kata Muzayyin, pihaknya masih menjalin komunikasi dengan pengurus partai lain karena komunikasi itu memegang peranan penting untuk memaksimalkan kemenangan.
Nasdem sendiri yang lebih awal memberikan rekomendasi kepada pasangan Maiki, bergabungnya partai Demokrat semakin menambah semangat mereka untuk memenangkan Pilkada Sinjai.
“Alhamdulillah Demokrat sudah bergabung, dan ini semakin menambah semangat kami untuk memenangkan Pilkada Sinjai,” kata Sekretaris Partai Nasdem Sinjai, Andi Jusman.
Sebelumnya DPP Partai Demokrat secara resmi memercayakan pasangan Muzayyin Arif-A Ikhsan Hamid (MA-AIH) untuk memenangkan Pilkada Sinjai 2024. Dibuktikan dengan penyerahan rekomendasi.
Surat rekomendasi untuk MA-AIH diserahkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta, Kamis malam (8/8).
AHY menuturkan, penyerahan rekomendasi ini adalah hasil dari berbagai proses dan tahapan yang telah dilalui selama ini, dalam menjaring bakal calon kepala daerah. Internal partai juga sudah meneropong peluang kemenangan masing-masing jagoan.
Sementara itu, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan menjagokan kader terbaik mereka untuk maju sebagai calon kepala daerah (Pilkada) serentak mendatang. Salah satunya dengan mendorong Muzayyin Arif di Pilkada Sinjai.
“Kami akan siapkan (Muzayyin Arif) untuk maju di Pilkada Kabupaten Sinjai,”ungkap Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid kepada Kabarmakassar.com, belum lama ini.