kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Musdes Terlambat, Kades Ujung Bulu Merasa Dikebiri Pemkab Jeneponto

banner 468x60

KabarSelatan.idPemerintah Desa Ujung Bulu  menggelar Musyawarah Desa (Musdes) Tahun 2023 bersama  jajaran, warga beserta sejumlah pejabat Kecamatan di Kantor Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Senin (20/2).

Mansur selaku Kepala Desa Ujung Bulu mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tahun sebagai implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk menyetujui program pembangunan yang diajukan di tahun anggaran 2024.

Pemprov Sulsel

Rencananya, hasil musrembang ini akan kami terapkan dalam program yang akan dianggarkan dari anggaran ADD dan Dana Desa.

"Ada beberapa program yang akan kami usulkan untuk dianggarkan dari sumber anggaran APBD tingkat I dan APBD tingkat II," jelas Mansyur.

Selain itu, kegiatan ini juga menindaklanjuti surat peringatan dari Dinas PMD ke Inspektorat Pemkab Jeneponto yang menganggap pihak kami belum melakukan Musdes. Padahal, ada keterlambatan sehingga baru kita laksanakan.

"Kenapa terlambat, saya sampaikan bahwa baru 2 malam pagu indikatif ADD dan DD 2023 yang sah dan final turun dengan anggaran kurang lebih Rp. 1 milyar sehingga kita takut bercerita atau tidak melakukan musrembang. Takutnya, ada usulan masuk tetapi tak ada uang yang kita pegang lalu kita janjikan, itu sama saja membohongi warga makanya saya malas musrembang," ungkapnya.

Hanya saja, Mansur sangat menyayangkan sikap Pemkab Jeneponto sejauh ini lantaran tak pernah melakukan pembelaan sama sekali jika mendapat perlakuan tak adil.

"2 tahun lalu, salah satu media memuat berita  dengan bahasa pemerhati HAM. Mereka minta Bupati dan PMD memecat saya karena alasan penganiyaan. Lucunya, tak satupun pejabat yang  bicara, tentang system prosedur yang ada. Mereka semua diam," tuturnya.

Bahkan, saat terjadi pengrusakan Pamsimas yang dilakukan warga Gowa 3 tahun lalu, mereka hanya bisa bermain kucing-kucingan dengan mengajak pemerintah daerah tetangga berdamai. Tapi, kami menolak dan memilih menempuh jalur hukum.

Tak hanya itu, bantuan akses jalan ke bontolojong juga dicekal salah satu oknum pemerintah. Padahal, perbaikan jalan Bontolojong sudah disetujui tetapi anggarannya hilang tanpa jejak.

"Kami bersama Sahabat Bontolojong turun ke lapangan dan masuk ke kantor daerah mengemis, hingga ke masyarakat untuk membeli Paving Blok jalan Bontolojong, namun responnya apa? tak satu pun pihak pemerintah yang berempati ke kami," bebernya.

Namun, giliran kami yang dianggap salah, kami langsung diteriaki pemerintah daerah bahwa kami mengkebiri mereka.

"Ada yang berteriak di sosmed, mereka tidak diberikan tunjangan beserta haknya, semua pemerintah daerah turun tangan. Kami tidak musrembang, mereka berteriak kesana kemari. Bayangkan itu, ada perbandingan yang tidak lurus, antara melihat dan kebenaran itu sendiri," terang Mansyur.

Sehingga, kami menganggap pemerintah sangat ego dengan pendapat mereka sendiri yang menganggap dirinya paling benar

"Saat kami tak melaksanakan musrembang, kami diteriaki dengan alasan mereka dikebiri. Pemda cepat turun tangan. Kita semua salah. Disaat kita punya prestasi, Tak satu pun ada suara selain ok.  Lantas keadilan itu dimana? Sayangnya, wakil dari pemerintah kabupaten tak ada. Padahal mereka sudah di undang. Bahkan, konfirmasinya tak ada," cetus Mansur.

Meski begitu, berbagai keberhasilan juga kami capai, seperti, Agrowisata Bontolojong sebagai wajah baru di Kabupaten Jeneponto. Bahkan kami mengembalikan wilayah tapal batas Kabupaten Jeneponto yang beberapa puluh Tahun di caplok Masyarakat Gowa. Tapi giliran gosip di sosmed, mereka cepat menanggapi dan mereka hanya memandang itu semua dengan cemohan dan hinaan.

"Tapi, Itu semua tidak berarti bahkan berindikasi agar semua Gagal. Maka dengan Musrembang Desa, kami berharap bahwa buktikan walau hanya Sebatang Jarum yang Patah," tegasnya.

Sementara, Sekcam Rumbia, Baharuddin Karaeng Nai dalam sambutannya menyampaikan maksud dan tujuan dari Musrenbang Desa.

"Ada beberapa program yang diusulkan warga, antara lain, peningkatan jalan Tani, Perpipaan, jalan paving blok, pengadaan mesin air roh, peningkatan agrowisata dan beberapa program lainnya," tutupnya.