KabarMakassar.com — Pemerintah telah memastikan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat akan dimulai pada Februari 2025.
Program ini diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dengan alokasi anggaran mencapai Rp 4,7 triliun sebagai langkah preventif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, menyebut layanan ini sebagai kado istimewa bagi masyarakat, khususnya mereka yang berulang tahun pada awal tahun 2025.
“Mereka yang masuk dalam penerima layanan dan berulang tahun di awal tahun 2025 berhak mendapat kado ulang tahun dari Presiden Prabowo,” ujar Dedek Prayudi dalam siaran pers beberapa waktu lalu.
Dedek menambahkan, masyarakat hanya perlu datang ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat dengan menunjukkan kartu identitas (KTP) untuk mendapatkan layanan ini.
“Datang ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat lainnya, dapatkan pemeriksaan kesehatan lengkap secara gratis,” katanya.
Layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini mencakup berbagai kelompok usia dengan jenis pemeriksaan yang telah ditentukan:
Balita: Hipotiroid kongenital, penyakit jantung bawaan kritis, hiperplasia adrenal kongenital, defisiensi G6PD, pertumbuhan, perkembangan, indera pendengaran, indera penglihatan, kesehatan gigi dan mulut, talasemia, dan hepar.
Remaja: Indera pendengaran, indera penglihatan, kesehatan gigi dan mulut, talasemia, anemia, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, paru-paru, kesehatan jiwa, kebugaran, dan hepar.
Dewasa (18-59 tahun): Indera pendengaran, indera penglihatan, kesehatan gigi dan mulut, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, penyakit ginjal kronik, paru-paru, kesehatan jiwa, kebugaran, kanker payudara, kanker leher rahim, faktor risiko jantung dan stroke, hepar, serta osteoporosis.
Lansia (60 tahun ke atas): Indera pendengaran, indera penglihatan, kesehatan gigi dan mulut, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, kolesterol, faktor risiko stroke dan jantung, penyakit ginjal kronik, paru-paru, kesehatan jiwa, kebugaran, kanker payudara, kanker leher rahim, kanker usus, geriatri, dan hepar.
Dedek Prayudi menegaskan pentingnya pendekatan preventif dalam menjaga kesehatan masyarakat.
“Cara pandang presiden terhadap kesehatan bukan hanya mengobati orang sakit. Upaya promotif dan preventif jauh lebih penting dibandingkan kuratif,” ungkapnya.
Sebagai Informasi, data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2023 menunjukkan bahwa penyakit tidak menular, khususnya kardiovaskular, menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan lebih dari 600.000 kematian setiap tahun.
Oleh karena itu, pelayanan kesehatan gratis ini diharapkan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.
Program ini pun mendapat sambutan positif, mengingat layanan kesehatan gratis seperti ini jarang dilakukan dengan segmentasi khusus bagi warga yang merayakan hari kelahirannya.