KabaraMakassar.com — Mitra Fakhruddin dan Mahmuddin sepakat berpasangan sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan pada Pilkada 2024.
Paket Mitra-Mahmuddin semakin menegaskan peta politik Pilkada Enrekang menjelang dua pekan pendaftaran ke KPU. Kandidat lainnya adalah Muh. Yusuf Ritangnga berpasangan Andi Tenri Liwang La Tinro.
Berbeda dari Yusuf, Mitra Fakhruddin yang merupakan anggota DPR RI Fraksi PAN dua periode, memilih calon wakilnya dari latar seorang birokrat. Mitra menjelaskan, pilihannya jatuh kepada Mahmuddin karena berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah latar belakangnya sebagai aparatur sipil negara.
“Beliau ASN yang punya rekam jejak yang baik,” kata Mitra dalam keterangan tertulis Kamis (15/8).
Riwayat Karir Mahmuddin Mahmuddin saat ini tercatat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Enrekang. Sejak Januari hingga Juni 2024, Mahmuddin juga dipercaya menjabat pelaksana tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Enrekang. Jauh sebelum itu, Mahmuddin menapaki karir ASN-nya sebagai sekretaris Desa Ranga, Kecamatan Enrekang.
Jabatan tersebut diemban pada tahun 2002 sampai 2007. Kemudian sebagai Fasilitator Program Penanggulangan Kemiskinan (P2KP) Kecamatan Enrekang 2009-2013.
Saat itu, alumni Fakultas Pertanian Unhas tersebut juga sebagai Staf Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Enrekang. Karir Mahmuddin semakin melejit sebagai Kepala Seksi Litbang Pangan Dinas Ketahanan Pangan Enrekang (2013-2014). Mahmuddin juga hampir 5 tahun mengabdi pada Dinas Pertanian Enrekang hingga tahun 2019 ditunjuk sebagai Camat Enrekang sampai 2023.
Dengan beragam pengalaman pemerintahan itu, Mitra memutuskan menggaet Mahmuddin sebagai calon “02”. Kelak memenangkan pilkada, Mitra-Mahmuddin tak ingin mengurus pemerintah dijadikan ajang latihan.
“Urus pemerintahan jangan latihan, karena ini menyangkut soal semua masyarakat Kabupaten Enrekang 5 tahun ke depan,” jelas Mitra yang juga putra Bupati Enrekang 2 periode, Muslimin Bando.
Sebagai bakal paslon Pilkada Enrekang, Mitra-Mahmuddin sudah mencukupkan dukungan partai politik minimal 6 kursi. Partai itu antara lain, PAN, PBB dan Hanura.
Dimana duet politisi-birokrat ini juga didukung Partai Gerindra yang tak punya kursi di DPRD Enrekang hasil Pemilu 2024. Dengan dukungan itu, Mitra berjanji akan memberi kontribusi yang nyata.
“Alhamdulillah PBB dan Hanura dan Gerindra memberikan kepercayaan kepada kami. Insya Allah kami akan jaga kepercayaan itu, wabil khusus partai yang membesarkan saya yaitu Partai Amanat Nasional,” tandas Mitra.
Sebelumnya, Amsal Sampetondok menegaskan partainya tak ingin ada calon tunggal melawan kotak kosong di Pilkada Enrekang. Menurutnya, kotak kosong akan merusak demokrasi.
“Kami tidak ingin demokrasi ini mati. Kalau ada kolom kosong itu seperti merusak demokrasi,” ujar Amsal kepada wartawa di kantor Hanura Sulsel, Makassar, Selasa (6/8) lalu.
Pilkada Enrekang 2024 diprediksi akan diikuti dua paslon. Selain Mitra-Mahmuddin, kandidat lainnya yaitu Muh. Yusuf Ritangnga berpasangan Andi Tenri Liweng La Tinro.
Sementara itu, jagoan Partai Nasdem untuk Pilkada Kabupaten Enrekang, Sulsel, Muh. Yusuf Ritangnga-Andi Tenri Liwang La Tinro bersedia menghadapi kotak kosong jika semua partai politik menyatu mengusungnya.
Yusuf Ritangnga menyinggung hal tersebut usai mengikuti uji kelaikan dan kepatutan bakal calon kepala daerah yang digelar Partai Demokrat Sulsel di Kota Makassar, Minggu (2/6) lalu. Kepada wartawan, Yusuf mengaku sudah mengantongi surat rekomendasi Nasdem yang punya 9 kursi di DPRD Enrekang hasil Pemilu 2024.
Dengan ini, Ia bersama Tenri Liwang sudah cukup untuk mendaftar di KPU pada Agustus nanti. Pasangan ini juga telah melamar semua partai, kecuali Partai Amanat Nasional (PAN), yang tidak membuka penjaringan bakal calon Bupati Enrekang karena akan mengusung Mitra Fakhruddin.
“Kita mendaftar di seluruh parpol di tingkat DPC Enrekang. Tapi baru di tingkat dpw-nya kita berhubungan Demokrat,” kata Yusuf.
Yusuf mengaku mendaftar ke sejumlah partai bukan untuk menjegal calon lain. Tapi, jika partai menghendaki, maka peluang melawan kotak kosong bisa terjadi.
“Kita tidak pernah berpikir melawan kotak kosong, tapi kalau pun semua partai memberi kepercayaan kepada kita, kenapa tidak?” tegas Yusuf.