KabarMakassar.com — Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, mendorong Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk berperan lebih aktif dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
Salah satu inisiatif yang diambil adalah melalui sosialisasi pengelolaan komoditas hortikultura berskala rumah tangga, yang digelar di AAS Building pada Kamis (22/08). Kegiatan ini diikuti oleh para ibu yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE).
“Pak Pj Gubernur menjadi inisiator mengawali pertama menyampaikan perlu mendorong tanaman tahunan dan musiman untuk rumah tangga dan seterusnya,” ujarnya.
Dia menilai program pengelolaan komoditas hortikultura berskala rumah tangga baik untuk ketahanan pangan. Selain hemat, warga tidak kesulitan mencari pangan.
“Bisa dibayangkan kalau kita tanam hortikultura tadi dipekarangan, pangan lestari. Katakanlah belanja satu rumah tangga 2 juta perbulan, beli cabai, timun dan lainnya. Artinya dari 280 juta penduduk dibagi 4, berarti 70 juta lalu dikali 2 juta itu 1.400 T, setengah APBN. Kalau hanya separuh artinya 700 T bisa hemat,” jelasnya.
Khusus Sulsel, kata dia, ada penambahan bibit untuk lebih menggalakkan program ini. Total ada 10 ribu bibit yang dibagikan di antaranya adalah cabai, kakao, dan pala.
“Seribu dibagikan, aku tambah 10 ribu. Aku lihat semangat Pak Pj Gubernur luar biasa, kami tambah. Kita harus galakkan pangan harus terjaga baik,” tambah Amran.
Dia optimis swasembada pangan nasional akan terwujud dalam waktu tiga tahun ke depan.
“Mimpi kita kedepan Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia kita rancang tiga tahun, paling lambat Indonesia sudah swasembada kembali, kita akan rebut kembali,” tukasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh akan memanfaatkan lahan rawa untuk membantu mewujudkan swasembada pangan.
“Rawa terus di optimalkan menuju swasembada pangan, khususnya di Sulsel. Sehingga bisa mendukung IKN,” katanya.
Selain itu, tambahan pupuk subsidi dan pompa air yang diberikan sudah digunakan di beberapa wilayah. Totalnya pupuk 877 ribu ton pupuk subsidi dan pompanisasi 4.355 unit.
“Ini sudah mulai bergerak pompanisasi sudah hampir separuh terpasang, bibit sudah terdistribusi. Tadi 12 juta pohon sudah didistribusi, APBN dan APBD bergerak bersama,” tuturnya.