kabarbursa.com
kabarbursa.com

Mengenal Sosok Fadjry Djufry, Calon Pj Gubernur Sulsel Gantikan Prof Zudan

Mengenal Sosok Fadjry Djufry, Calon Pj Gubernur Sulsel Gantikan Prof Zudan
epala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, Prof Fadjry Djufry (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Prof Zudan Arif Fakrulloh telah mengemban amanah sebagai Pj Gubernur Sulsel mulai dari bulan Mei 2024 lalu.

Saat ini ia telah diberi tugas baru oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Pemprov Sulsel

Prof Zudan ditunjuk sebagai Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Republik Indonesia, ia akan dilantik pada bulan Januari 2025 ini.

Rencana pelantikan tersebut menunggu arahan dari Presiden dan Menteri Dalam Negeri.

Telah menjabat selama 7 bulan sebagai pimpinan tertinggi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, kini santer kabar terkait sosok calon Pj Gubernur Sulsel baru pengganti Prof Zudan.

Nama yang mencuat salah satunya adalah Prof Fadjry Djufry.

Terkait siapa calon Pj Gubernur Sulsel yang akan menggantikan posisinya, Prof Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan bahwa yang paling mengetahui akan hal tersebut adalah Menteri Dalam Negeri.

“Yang paling tahu tentu Pak Menteri Dalam Negeri, kalau saya sebagai penjabat, nanti siapa pun pasti saya dukung, termasuk menjadi penjabat untuk melanjutkan tugas disini,” ujarnya di Kantor Gubernur Sulsel baru-baru ini.

Berdasarkan laman resmi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian, Prof Fadjry Djufry lahir di Makassar pada 14 Maret 1969.

Dia menyelesaikan gelar Sarjana Pertanian (S1) pada tahun 1993 di bidang Agronomi di Universitas Hasanuddin, Makassar. Pendidikan magister dan doktoralnya ditempuh di Institut Pertanian Bogor, dengan fokus pada Agroklimatologi/Pemodelan Tanaman, yang diselesaikan pada tahun 2000 dan 2005.

Karir Prof Fadjry sebagai peneliti dimulai pada tahun 1994 dengan jabatan fungsional terakhir sebagai Peneliti Utama di bidang Budidaya dan Produksi Tanaman. Pada September 2022, ia menjabat sebagai Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP).

Prof Fadjry juga resmi diangkat sebagai Profesor Riset ke-630 di tingkat nasional serta ke-159 di lingkungan Kementerian Pertanian.

Dalam orasi Profesor Risetnya, yang berjudul Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Inovatif Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan, Prof Fadjry memaparkan pandangannya.

Dia juga salah satu anggota dari The International Scientific Advisory Board for Strategy MeaDRI, yang merupakan dewan penasihat independen.

Itu terdiri dari ilmuwan ternama atau pejabat eksekutif dari berbagai lembaga atau universitas pertanian terkemuka di dunia.

MeaDRI sendiri merupakan sebuah strategi untuk sistem pangan berkelanjutan yang diciptakan dan diluncurkan oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF) Jepang pada 12 Mei 2021 lalu.

Sebelum menjadi Kepala BSIP, Prof Fadjry pernah menjabat sebagai Kepala Puslitbangbun pada 2015-2019, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala BPTP Sulawesi Selatan pada 2012-2015, jabatan lain yang pernah diembannya adalah Kepala BPTP Papua pada 2008-2012.

Dia juga pernah menjadi Koordinator Program pada LPTP Sulawesi Barat di tahun 2008, Koordinator Program pada BPTP Kalimantan Selatan pada 2005-2007, Sekretaris Proyek SADP dan Peneliti BPTP Sulawesi Tenggara pada 1995-1997, Kepala Program dan Kerjasama Sub Balai Penelitian Hortikultura Jeneponto Sulsel di tahun 1995-1996, dan Kepala Rumah Tangga dan Perlengkapan Sub Balai Penelitian Hortikultura Jeneponto Sulsel pada 1994-1995.

Selain peran struktural di Balitbangtan dan BSIP, Prof Fadjry juga aktif dalam dunia akademik sebagai Dosen Pascasarjana di Universitas Islam Makassar di tahun 2012-2015, Universitas Hasanuddin Makassar pada 2012-2015, dan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin saat 2005-2007.

Ia juga turut terlibat dalam organisasi profesi, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi) periode 2019-2024.

Sejak 9 September 2020 lalu, Prof Fadjry ditugaskan sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum BULOG untuk mengawasi peningkatan kinerja operasional, keuangan, serta kemampuan BULOG dalam mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu menjadi perusahaan pangan yang unggul dan terpercaya dalam mendukung tercapainya ketahanan pangan.