KabarMakassar.com — Kiblat umat Islam yang pertama kali adalah Masjid Al-Aqsa atau dikenal dengan nama Baitul Maqdis. Tempat ini terletak di kawasan Kota Tua Yerusalem.
Kiblat pertama umat Islam ini berlaku sebelum Rasulullah SAW mendapatkan wahyu untuk mengubah arah kiblat dari Masjid Al Aqsa ke Masjidil Haram seperti sekarang.
Mengutip dari buku Kamus Al-Qur’an: Quranic Explorer karya Ali As-Sahbuny, kiblat adalah arah bagi setiap umat muslim di seluruh dunia saat melakukan ibadah salat.
Melansir dari situs Detikhikmah tentang Masjid Al Aqsa yang menjadi bagunan bersejarah bagi Islam. Selain menjadi kiblat pertama umat Islam, di tempat itu Rasulullah SAW melakukan Isra Mi’raj.
Kapan Masjid Al-Aqsa dibangun?
Dikutip dari buku Kilau Mutiara Sejarah Nabi oleh Amandra Mustika Megarani, Masjid Al Aqsa dibangun di sebuah tempat yang berbentuk persegi dengan luas sekitar 144 ribu meter persegi. Kawasan ini mampu menampung kurang lebih 400 ribu jemaah, sedangkan bangunan masjidnya sebesar 83 meter dengan lebar 56 meter yang dapat menampung 5 ribu jemaah.
Kisah Berdirinya Masjid Al Aqsa di Yerusalem
Pada dasarnya, kapan tepatnya Masjid Al Aqsa berdiri belum dapat dipastikan. Berbagai sumber mengatakan hal yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Namun, hal yang pasti Masjid Al Aqsa adalah masjid tertua kedua setelah Masjidil Haram. Hal ini disebutkan dalam buku Qashash Al-Anbiya karya Ibnu Katsir yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh H. Dudi Rosyadi, Lc.
Abu Dzar pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah, masjid manakah yang pertama kali didirikan?”
Beliau menjawab, “Masjidil Haram.”
Lalu Abu Dzar bertanya lagi, “Kemudian setelah itu masjid apa?”
Beliau menjawab, “Masjid Baitul Maqdis.”
Abu Dzar bertanya lagi, “Berapa tahunkah keduanya berselang?”
Beliau menjawab, “Empat puluh tahun.”
Mengapa Masjid Al Aqsa Menjadi Kiblat Pertama?
Mengapa Masjid Al Aqsa Menjadi Kiblat Pertama?
Diterangkan dalam buku Situs-Situs dalam Al Qur’an karya Syahruddin El-Fikri, ketika Allah SWT memerintahkan salat dan menghadap ke arah Masjid Al Aqsa, hal itu dimaksudkan agar ibadah umat Islam menghadap ke tempat yang suci serta bebas dari berbagai macam sesembahan.
Pada saat itu, kondisi Masjid Al Haram yang menjadi tempat keberangkatan Isra Mi’raj belum berupa bangunan masjid. Kala itu, di sekitarnya masih dipenuhi oleh berhala-berhala yang jumlahnya mencapai 309 buah dan senantiasa disembah oleh bangsa Arab sebelum kedatangan Islam.
Di bawah dominasi kekufuran seperti itu, tentu Rasulullah SAW belum bisa menunaikan ibadah salat di tempat tersebut.
Selain itu, apabila salat dilaksanakan mengharap Masjidil Haram, hal ini akan menjadi kebanggaan kafir Quraisy bahwa Rasulullah SAW seolah mengakui berhala-berhala mereka sebagai tuhan.
Itulah mengapa Allah SWT menjadikan Baitul Maqdis atau Masjid Al Aqsa sebagai kiblat pertama untuk salat umat Islam.