kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Mengaku Wartawan, Oknum ASN Jeneponto Minta Maaf

banner 468x60

KabarSelatan.id — Ibrahim, yang merupakan oknum Aparatur Sipil Negari (ASN) Pemkab Jeneponto yang mengaku sebagai wartawan mengaku meminta maaf kepada sejumlah wartawan.

Lantaran Ibrahim sebelumnya telah melakukan hal yang kurang etis ketika enam Jurnalis sedang melaksanakan tugas jurnalistik saat meliput di ruang rapat sekertaris daerah (sekda) Selasa (31/5/2022).

Permintaan maaf itu pun diucapkan oleh Ibrahim ketika mediasi yang diprakarsai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jeneponto, Mustaufiq berjalan alot.

"Secara pribadi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya ketika seluruh aktifitas semuanya mengganggu perasaan dan etika jurnalis. Dan insya allah segala sesuatu yang telah melanggar aturan terhadap etika demokrasi dan etika pers, saya akan mempelajari dan mengikuti sesuai petunjuk,"ucap Ibrahim Kepada Kabarselatan.id, Rabu (1/6).

Menurut Ibrahim, insiden yang terjadi kemarin bukanlah hal yang disengaja lantaran itu sudah diatur oleh sang maha kuasa. 

"Kejadian kemarin terus terang secara pribadi saya tidak mampu mengatakan apakah ini sesuatu akan terjadi atau tidak. Tapi saya berprinsip berbagai macam kajian agama bahwa memang Allah sudah menakdirkan kita akan terjadi sesuatu apapun bentuknya,"akunya.

Disamping itu, ia mengaku jika rapat yang dilaksanakan kemarin sudah sesuai Standard Operasional Procedure (SOP).

"Kalau tidak di sekertariat daerah, kemungkinan diluar ditempat itu. Kenapa kejadian itu saya sudah menggunakan SOP protokol kegiatan Sekda. Namun, musibah itu ternyata tak disangka bakal seperti ini,"kata Ibrahim.

Meski statusnya saat ini adalah seorang  ASN namun Ibrahim mengaku masih memiliki jiwa jurnalistik karena itu bagian dari hobby.

"Saya selaku pribadi mengaku wartawan dan memang saya hobby menulis. Biar anda melarang saya untuk menulis, tetap saya akan menulis,"cetusnya.

Padahal kata dia, rencananya akan segera bergabung dengan salah satu media. Tetapi, niat itu diurungkan pasca insiden kemarin.

"Bahkan dalam waktu dekat ini saya akan bergabung di media Dakwah. Tapi dengan kejadian ini kemungkinan saya akan mempertimbangkan sebagai dewan penasehat,"sebut Ibrahim.

Tak hanya itu, Ibrahim mengklaim sudah berkontribusi sejak awal kepemimpinan Iksan Iskandar-Paris Yasir. 

"Dua tahun kepemimpinan bupati kita, terus terang saya banyak berkontribusi. Hanya permohonan maaf saya kemarin itu enam teman-teman kemungkinan saya kurang kenal,"tandasnya.

Bahkan secara tegas, Ibrahim mengaku siap diberi sanksi apapun.

"Jika pimpinan ingin memberikan saya sanksi, saya siap menerimanya,"tukas Ibrahim.

Sementara Plt Kadis Kominfo Jeneponto, Mustaufiq mengatakan terkait dengan insiden kemarin dirinya mewakili Pemda Jeneponto. Khususnya Ibrahim.

"Saya selaku PLT Kadis Kominfo meminta maaf atas insiden yang terjadi kemarin. Namun dengan adanya insiden ini pihaknya akan segera melakukan langkah pembenahan,"ujarnya.

Selain pembenahan, Mustaufiq juga berjanji bakal mengeluarkan himbauan untuk melakukan pendisiplinan dengan munculnya polemik ini.

"Insya Allah kita akan mengeluarkan surat edaran dengan melakukan kajian- kajian tentang etika ASN yang merangkap sebagai jurnalis maupun LSM,"jelasnya.

Alasannya, untuk menghindari konflik interes agar tidak terjadi insiden seperti ini.

"Kita tidak ingin terjadi benturan kepentingan sebab ASN itu adalah demokrasi pelayanan dan kontrol sosial masyarakat,"terang Taufiq.

Oleh karena itu, Pemerintah daerah akan melakukan kajian dan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh instansi untuk menghindari hal-hal sebagaimana yang dimaksud.

"Terkait aturan dan seterusnya pasti akan ada aturan yang akan mengikat dan akan kita sesuaikan. Mulai UU Kepegawaian, surat turunannya kemudian juknis yang lainnya ketika tidak keluar dari regulasi,"pungkasnya.