KabarMakassar.com — Volume dalam cryptocurrency mengukur total jumlah aset yang diperdagangkan selama jangka waktu tertentu, memberikan wawasan berharga mengenai dinamika pasar dan ketertarikan investor terhadap suatu aset.
Apalagi jika kamu melakukan aktivitas futures trading yang memiliki resiko lebih besar dibandingkan jika kamu trading spot. Untuk menghindari kerugian maka langkah awal yang harus kamu lakukan dengan analisa fundamental maupun analisa teknis.
Untuk itulah kemampuan menganalisa kurs bitcoin sangat penting ketika kamu ingin trading crypto. Dengan melakukan analisa grafik pergerakan pasar maka bisa menentukan pasar sedang bullish atau bearish.
Untuk analisa fundamental, maka kamu harus mengikuti informasi terkait aset yang kamu miliki. Pergerakan volume, kapitalisasi pasar, ekonomi global, keuangan global, dll yang bisa mempengaruhi volatilitas Bitcoin atau aset crypto lainnya.
Apa itu Aktivitas Volume Perdagangan (TVA)?
Dilansir dari Pintu, Trading Volume Activity adalah merujuk pada jumlah aset (umumnya saham) yang diperjualbelikan antara pihak penjual dan pembeli, yang dapat berfungsi sebagai indikator untuk menilai likuiditas suatu aset pada waktu tertentu.
Apabila statistik perdagangan menunjukkan peningkatan pada waktu tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa likuiditas perdagangan aset tersebut telah bertambah setelah suatu peristiwa terjadi. Selanjutnya, bagaimana dengan aktivitas volume perdagangan dalam sektor cryptocurrency?
Dalam perdagangan cryptocurrency, setiap aset memiliki informasi volume perdagangan yang menunjukkan jumlah koin yang diperdagangkan dalam periode tertentu (biasanya 24 jam).
Cara Menghitung Aktivitas Volume Perdagangan (TVA)
Aktivitas volume perdagangan adalah indikator yang sangat penting bagi trader atau investor. Apakah kamu sudah mengetahui cara untuk menghitung dan memahami indikator ini? Simak penjelasan lebih lanjut berikut ini. Formula untuk aktivitas volume perdagangan atau rumus TVA yang bisa kamu terapkan adalah:
Rumus Aktivitas Volume Perdagangan
Dengan kata lain, nilai TVA adalah total saham perusahaan yang diperdagangkan dalam periode tertentu dibandingkan dengan jumlah saham perusahaan yang tercatat di BEI.
Cara untuk memahami hasilnya adalah jika nilai TVA yang kamu peroleh tinggi, maka kamu dapat dengan mudah membeli atau menjual aset yang kamu miliki di pasar dan mengonversinya menjadi uang tunai.
Aset yang memiliki nilai TVA tinggi juga menunjukkan bahwa aset itu tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi harga yang mendadak dan praktik manipulasi pasar.
Memahami Volume di Crypto
Dalam dunia cryptocurrency, volume merujuk pada total token yang diperdagangkan dalam jangka waktu tertentu. Ini mencakup transaksi jual beli yang terjadi di bursa crypto, baik yang terpusat maupun terdesentralisasi.
Volume memberikan gambaran tentang seberapa dinamis pasar itu dan seberapa likuid suatu aset. Berikut adalah beberapa contoh volume dalam cryptocurrency:
Volume Harian
Menunjukkan total transaksi yang berlangsung dalam satu hari. Sebagai contoh, jika Bitcoin (BTC) memiliki volume harian sebesar US$5 miliar, maka total nilai Bitcoin yang diperdagangkan dalam 24 jam terakhir mencapai US$5 miliar.
Volume Bulanan
Mencakup total transaksi dalam kurun waktu satu bulan. Misalnya, apabila Ethereum (ETH) memiliki volume bulanan sebesar US$15 miliar, maka dalam bulan tersebut total nilai ETH yang diperdagangkan adalah US$15 miliar.
Volume 24 Jam
Ini menunjukkan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir. Contohnya, jika Binance Coin (BNB) mencatat volume 24 jam sebesar US$1 miliar, berarti total nilai BNB yang diperdagangkan dalam waktu itu adalah US$1 miliar.
Volume Market Cap
Mengukur volume perdagangan dibandingkan dengan kapitalisasi pasar. Sebagai contoh, bila kapitalisasi pasar Bitcoin adalah US$10 miliar dan volume perdagangan harian mencapai US$500 juta, maka volume harian Bitcoin mencakup 5% dari kapitalisasi pasar.
Volume ini dapat bervariasi berdasarkan pasangan perdagangan, waktu, dan keadaan pasar. Volume yang tinggi umumnya menunjukkan likuiditas pasar yang lebih baik, sedangkan volume rendah dapat menunjukkan kurangnya aktivitas pasar.
Pentingnya Volume di Crypto
Volume berfungsi sebagai indikator krusial dalam analisis pasar cryptocurrency, berfungsi untuk mengukur likuiditas, penemuan harga, dan keadaan pasar.
Likuiditas Pasar
Volume yang tinggi menunjukkan likuiditas yang baik, yang berarti aset dapat dibeli atau dijual dengan mudah tanpa dampak signifikan pada harga. Likuiditas yang baik mempermudah pelaksanaan transaksi dan mengurangi risiko pergeseran harga, yang merupakan perbedaan antara harga yang diinginkan dan harga yang sebenarnya dieksekusi.
Penemuan Harga
Volume juga membantu dalam proses penemuan harga untuk menilai nilai wajar suatu aset. Dengan volume yang tinggi, harga cenderung stabil dan mencerminkan nilai pasar yang lebih akurat. Ini membantu para trader mengenali tren harga serta kemungkinan perubahan arah harga.
Kesehatan Pasar
Volume trading yang stabil menunjukkan bahwa pasar dalam keadaan sehat dengan minat berkelanjutan dari trader. Di sisi lain, volume yang rendah dapat menandakan kurangnya ketertarikan, yang dapat mengarah pada volatilitas harga yang tinggi dan risiko trading yang lebih besar.
Cara Trading Menggunakan Volume
Di bawah ini ada metode untuk melakukan trading dengan memanfaatkan indikator volume yang bisa kamu coba.
Verifikasi Tren dengan Volume
Manfaatkan volume untuk memverifikasi tren yang ada. Apabila harga meningkat disertai dengan volume yang bertambah, ini menunjukkan bahwa tren bullish kemungkinan akan berlanjut. Sebaliknya, jika harga menurun dengan volume yang meningkat, ini bisa menjadi tanda bahwa tren bearish sedang terjadi.
Tandai Breakout dan Breakdown
Volume dapat membantu dalam menemukan breakout atau keadaan di mana harga melampaui level resistance, sedangkan breakdown adalah situasi di mana harga jatuh di bawah level support.
Kenaikan volume saat breakout atau breakdown menandakan bahwa pergerakan harga tersebut didukung oleh minat pasar yang kuat, sehingga memberikan sinyal yang lebih tegas untuk melakukan trading.
Amati Divergensi Volume
Perhatikan adanya divergensi antara volume dan pergerakan harga. Jika harga naik tetapi volume menurun, ini mungkin menjadi tanda bahwa tren bullish mulai melemah. Sebaliknya, jika harga turun tetapi volume meningkat, ini bisa menunjukkan bahwa tren bearish mungkin akan menguat.
Mulai Perdagangan:
Memasuki Posisi
Ambil posisi beli ketika terjadi peningkatan volume dalam tren naik atau ketika terjadi pelarian dengan volume yang signifikan. Ambil posisi jual saat ada kenaikan volume dalam tren turun atau saat terjadinya penurunan signifikan dengan volume tinggi.
Keluar Posisi
Pikirkan untuk menutup posisi jika volume menunjukkan penurunan atau jika volume tidak sejalan dengan pergerakan harga yang diinginkan.
Timbang Kualitas Volume
Volume keseluruhan penting, tapi kualitas volume juga perlu diperhatikan. Volume yang tinggi dengan volatilitas rendah menunjukkan ketertarikan pasar yang stabil, sedangkan volume tinggi dengan volatilitas tinggi dapat menunjukkan keadaan pasar yang tidak menentu. Gunakan analisis ini untuk menilai risiko dan membuat keputusan trading yang lebih bijak.
Itulah pembahasan tentang Trading Volume Activity yang bisa kamu jadikan pertimbangan dalam futures trading agar memperoleh peluang. Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.