KabarMakassar.com — Menjelang musim perpisahan sekolah, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mengingatkan para guru dan kepala sekolah untuk lebih bijak dalam menyelenggarakan kegiatan study tour dan perpisahan. Hal ini menyusul insiden yang terjadi saat study tour di Jawa baru-baru ini.
“Inilah yang perlu diperhatikan oleh para guru dan kepala sekolah. Jangan menjadikan study tour sebagai ajang konsumtif dan bermewah-mewahan. Ini mencerminkan gaya hidup yang hedonis dan tidak sehat. Saya melihat banyak anak-anak sekarang hidup lebih mewah dibandingkan dengan penghasilan orang tuanya,” ujar Danny.
Danny menekankan bahwa kegiatan study tour sebaiknya diatur agar lebih sehat dan bermakna. Ia berencana mengeluarkan imbauan khusus kepada kepala sekolah untuk menghindari gaya hidup berlebihan.
“Saya akan membuat imbauan khusus untuk para kepala sekolah agar tidak ada kegiatan yang bermegah-megahan. Kita harus lebih bijak dan sederhana,” tegasnya.
Dia juga menyarankan agar study tour dilakukan di dalam kota dengan tujuan yang edukatif dan positif.
“Study tour itu banyak manfaatnya jika dilakukan dengan benar. Misalnya, jika mereka pergi ke Borobudur untuk mempelajari sejarah, kenapa tidak? Yang penting mereka memahami tujuan dari study tour tersebut,” tambahnya.
Terkait perpisahan sekolah, Danny menolak ide mendatangkan band-band top yang mengharuskan siswa merogoh kocek dalam. Dia menyarankan agar menggunakan band lokal yang tidak kalah berkualitas.
“Mendatangkan band-band top untuk perpisahan, sebaiknya dihindari. Di sini banyak band lokal yang bagus. Selain itu, kegiatan seperti konvoi hanya membebani orang tua dan menciptakan kesenjangan antara yang mampu dan yang kurang mampu,” pungkasnya.