kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng Dikebumikan di Samping Pusara Istrinya

Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng Dikebumikan di Samping Pusara Istrinya
(Foto : INT).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pada Minggu siang (23/06), jenazah mantan Menteri BUMN, Tanri Abeng, telah dikebumikan di kompleks Tanri Abeng University, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Prosesi pemakaman dimulai tepat pukul 12.50 WIB dengan dihadiri oleh keluarga, kerabat dekat, serta para pengikutnya.

Anak dan cucu Tanri Abeng terlihat begitu berduka, air mata mengalir di wajah mereka sambil mengucapkan kalimat tahlil “lailaha Illallah” sebagai doa terakhir untuk almarhum.

Pemprov Sulsel

Jenazah Tanri Abeng dikebumikan di samping pusara istrinya, Farida Nasution, yang telah meninggal pada tahun 2016 lalu. Proses pemakaman berjalan khidmat dengan penghormatan yang tinggi dari semua pihak yang hadir.

Diketahui, Mantan Menteri Pertama BUMN asal Selayar,Tanri Abeng, menghembuskan nafas terakhir Minggu (23/06) dini hari.

Selain dikenal sebagai tokoh penting dalam dunia bisnis dan pemerintahan Indonesia, Tanri Abeng juga dikenal sebagai sosok yang berjasa dalam mengembangkan pendidikan tinggi di Indonesia melalui berdirinya Tanri Abeng University, yang menjadi salah satu warisan berharga dari perjalanan hidupnya.

Pemakaman ini menandai akhir dari perjalanan panjang Tanri Abeng dalam berkontribusi bagi kemajuan bangsa, serta meninggalkan cerita inspiratif bagi generasi penerus dalam mengabdi untuk kepentingan masyarakat dan negara.

Perjalanan Hidup Tanri Abeng

Tanri Abeng lahir di sebuah desa di Pulau Selayar, Celebes. Pada usia 10 tahun, kedua orang tuanya meninggal dunia, dan ia pindah ke Makassar untuk tinggal bersama kerabatnya. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas di Makassar, ia berangkat ke Amerika Serikat dalam program American Field Service (AFS) Exchange. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Hasanuddin dan memperoleh gelar MBA dari University at Buffalo, New York.

Tanri Abeng memulai kariernya di Union Carbide Amerika Serikat, kemudian ditempatkan di Jakarta sebagai Manajer Keuangan. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur PT Union-Carbide Indonesia dan Direktur Agrocarb Indonesia. Pada tahun 1979, Tanri bergabung dengan PT Perusahaan Bir Indonesia (kemudian menjadi Multi Bintang Indonesia) sebagai CEO dan berhasil meningkatkan laba perusahaan secara signifikan.

Pada tahun 1991, ia bergabung dengan Bakrie & Brothers sebagai CEO dan berhasil melakukan restrukturisasi yang signifikan, meningkatkan penjualan tahunan perusahaan dari US$50 juta menjadi US$700 juta pada tahun 1996. Di luar Bakrie, Tanri juga memegang berbagai jabatan direktur di perusahaan-perusahaan besar lainnya.

Tanri Abeng juga aktif di pemerintahan dan organisasi non-pemerintah. Ia menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari Golkar pada tahun 1991 dan kemudian diangkat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan. Ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Telkom Indonesia dan PT Pertamina (Persero).

Selain gelar MBA dari University at Buffalo, Tanri Abeng juga menyelesaikan pendidikan doktor dalam Ilmu Multidisiplin di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2010. Pada tahun 2011, ia mendirikan Universitas Tanri Abeng di Jakarta Selatan

Pada awal tahun 2012, Tanri Abeng menjadi CEO OSO Group, menggantikan Oesman Sapta Odang. OSO Group bergerak di berbagai sektor, termasuk pertambangan, perkebunan, transportasi, properti, dan hotel.

Tanri Abeng meninggalkan jejak yang sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dan pemerintahan Indonesia. Kehilangan beliau merupakan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan seluruh bangsa.