kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Makassar Waspadai Cuaca Ekstrem, BPBD Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

Makassar Waspadai Cuaca Ekstrem, BPBD Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
Hujan di Makassar (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di Makassar antara 11 hingga 20 November 2024.

Dalam menghadapi potensi cuaca buruk ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar menyatakan kesiapsiagaannya dengan intensif memantau wilayah yang rawan terdampak, seperti genangan air dan banjir.

Pemprov Sulsel

Kepala BPBD Makassar, Hendra Hakamuddin, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi empat kecamatan yang berisiko tinggi terkena dampak banjir, yakni Kecamatan Manggala, Panakkukang, Biringkanaya, dan Tamalanrea.

“Kami terus memantau perkembangan situasi di wilayah-wilayah ini. Jika kondisi di lapangan sesuai dengan data dan fakta yang ada, kami akan segera meningkatkan status kewaspadaan. Namun, jika situasi tidak memenuhi kriteria, kami tidak akan mengambil langkah yang tidak perlu. Kami sangat berhati-hati dalam menentukan status,” ujar Hendra.

Selain itu, Hendra menambahkan bahwa koordinasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Makassar, seperti BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkarmat), terus diperkuat.

Kerja sama ini penting untuk memastikan bahwa setiap OPD siap menghadapi kemungkinan banjir atau bencana lain yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem.

Pemkot Makassar berkomitmen untuk memitigasi dampak cuaca buruk ini dengan langkah-langkah proaktif, guna melindungi keselamatan warga dan meminimalisir kerugian akibat bencana.

Senada, Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, memperkuat persiapan kota dalam menghadapi potensi curah hujan tinggi pada Desember dan Januari mendatang.

Andi Arwin Azis menegaskan pentingnya kesiapsiagaan sejak dini, terutama terkait masalah genangan air yang sering terjadi akibat drainase yang tersumbat.

“Prediksi menunjukkan curah hujan yang cukup tinggi di penghujung tahun ini. Oleh karena itu, antisipasi sudah harus dimulai sekarang,” ungkap Andi Arwin dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, serta lurah se-Kota Makassar. Rakor ini digelar di ruang Sipakatau, Balaikota Makassar, Selasa (12/11)

Ia berharap Rakor ini dapat menghasilkan solusi konkret yang dapat diimplementasikan di lapangan. Menurutnya, pihaknya membutuhkan laporan langsung dari camat dan lurah mengenai kondisi di wilayah masing-masing, sehingga bisa segera mengambil tindakan preventif.

Ia juga menginstruksikan agar seluruh jajaran pemerintahan kota segera merespons laporan warga terkait sedimen dan sampah yang menyumbat saluran air.

“Jika ada keluhan masyarakat tentang drainase yang bermasalah, segera laporkan agar bisa ditangani sebelum hujan lebat datang,” tambahnya.

Lebih lanjut, Arwin menekankan pentingnya kolaborasi antar-OPD dalam memberikan rekomendasi tindakan preventif guna meminimalkan dampak musim hujan.

“Melalui Rakor ini, saya harap semua pihak bisa berkontribusi memberikan masukan dan solusi terbaik agar kita dapat meminimalkan potensi banjir dan menjaga lingkungan tetap aman dan nyaman bagi warga,” tegasnya.

Rakor kemudian dilanjutkan oleh Pj Sekda Kota Makassar, Irwan Rusfiady Adnan, yang memimpin sesi teknis. Pada sesi ini, peserta Rakor diajak untuk lebih fokus pada tindakan strategis, seperti pembersihan rutin drainase, penyiapan alat berat untuk pengerukan, serta edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan Kota Makassar dapat menghadapi musim penghujan dengan lebih siap, sekaligus mengurangi risiko banjir dan genangan air yang kerap menjadi masalah tahunan.