KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas strategi kedaulatan dan kemandirian pangan demi menciptakan sistem pangan dan gizi yang berkelanjutan.
Acara ini berlangsung pada Selasa (03/13) kemarin di Hotel Melia Makassar dan dibuka langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kota Makassar, Irwan Rusfiady Adnan.
Dalam sambutannya, Irwan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengintegrasikan sistem pangan dan gizi di Kota Makassar.
“Melalui diskusi ini, kami ingin mendorong kebijakan strategis yang tidak hanya menjawab kebutuhan pangan, tetapi juga mendukung kemandirian dan keberlanjutan pangan di Makassar,” ujar Irwan.
Irwan menyoroti bahwa permasalahan stunting dan kekurangan gizi menjadi tantangan utama yang harus diatasi melalui kebijakan konkret.
“Stunting sangat erat kaitannya dengan pangan dan gizi. Pemerintah Kota Makassar harus membuat langkah nyata untuk menangani masalah ini secara menyeluruh,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk mengelola sistem pangan secara komprehensif, dari hulu hingga hilir.
“Kita perlu memastikan kualitas gizi masyarakat, mulai dari proses produksi hingga konsumsi,” tambahnya.
Irwan menekankan pentingnya swasembada pangan sebagai pilar utama pembangunan berkelanjutan di Kota Makassar.
“Langkah menuju kemandirian pangan yang berkelanjutan adalah tanggung jawab bersama. Kita tidak boleh lagi membiarkan masyarakat kekurangan gizi atau kelaparan di masa depan,” katanya.
Irwan berharap FGD ini dapat menghasilkan kebijakan aplikatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Makassar.
“Kami berharap kegiatan ini menghasilkan langkah nyata untuk memperkuat kualitas hidup masyarakat sekaligus membangun sistem pangan yang tangguh,” ujarnya.