kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Mahasiswa Unhas Tinggalkan Lokasi Aksi Dengan Tertib

Mahasiswa Unhas Tinggalkan Lokasi Aksi Dengan Tertib
(Foto : Dok. Andini KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Ratusan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam aksi demontrasi Kawal Putusan Mahkamah Konstitusi hari ini meninggalkan lokasi aksi tepatnya dibawah Jembatan Layang Flyover Makassar dengan tertib, Kamis (22/08).

Hal itu tampak dalam pantauan KabarMakassar.com dimana ratusan mahasiswa Unhas meninggalkan lokasi titik aksi sekitar pukul 17:30 dengan saling menjaga dan merangkul tangan satu sama lain saat meninggalkan titik aksi menuju kembali ke titik kumpul di Kampus Unhas Tamalanrea dengan berjalan kaki.

Pemprov Sulsel

Selain itu, para mahasiswa berjalan beriringan dengan garis tali untuk menghindari adanya penyusup didalam rombongan mereka.

Bahkan, selama proses demonstrasi, para massa aksi dari Unhas tampak sangat tertib dengan membuat lingkaran dan panggung orasi tanpa pembakaran.

Sebelumnya, para mahasiswa Unhas mendatangi titik aksi dibawah Jembatan Layang Flyover Jalan A.P. Pettarani Makassar dengan berjalan kaki dari Kampus Unhas Tamalanrea di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Para mahasiswa Unhas yang berjumlah kurang lebih 500-600 itu membawa petaka dan bendera yang merepresentasikan tuntutan mereka.

Salah satu Mahasiswa Unhas, Hasrul menegaskan aksi yang dilakukan hari ini bukanlah akhir dari keresahan masyarakat namun justru menjadi awal kritik atas kesewenang-wenangan pemerintah yang melacurkan konstitusi.

Pihaknya menegaskan akan kembali menggelar aksi berikutnya untuk terus mengawal putusan Mahkamah Konstitusi dan menegakkan demokrasi di negeri ini

“Aksi kami hari ini bukanlah akhir tapi justru awal, ini baru awal, kami akan menggelar aksi-aksi berikutnya untuk mengawal demokrasi”, singkatnya

Aksi kemudian diakhiri dengan pembacaan tuntutan yang dimana mereka menuntut Jokowi dengan para pendukungnya diadili dan meminta kedaulatan dikembalikan kepada rakyat.

Mereka juga mendesak penghentian segala bentuk perampasan dan penundukan serta monopoli terhadap rakyat Indonesia

PDAM Makassar