KabarMakassar.com — Sejumlah mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) merintis usaha kuliner sehat yang rendah karbo dan lemak.
Hal ini berawal dari mereka menyadari rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, terutama dari segi pola makanan sehingga mahasiswa Universitas Hasanuddin ini mengembangkan usaha kuliner yang berfokus pada makanan sehat.
Mereka adalah lima mahasiswa yang tergabung dalam Program Pembinaan Wirausaha oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa). Usaha kuliner sehat ini diberi nama Silow, atau nasi low carbo ayam low fat.
Ketua tim, Nahda Shafiyah Luthfa, menjelaskan, poduk yang ditawarkan oleh mereka memiliki keunikan tersendiri.
Keunikannya yakni terdapat pada nasi yang digunakan merupakan nasi rendah karbohidrat atau gula, sementara ayam yang disajikan mengandung lemak yang sangat rendah.
Terlebih lagi, minyak yang digunakan untuk memasak adalah minyak zaitun atau olive oil yang dikenal lebih sehat.
“Dalam proses memasaknya, nasi dimasak menggunakan rice cooker low carbo, yang dirancang khusus untuk mengurangi kandungan karbohidrat. Sementara itu, ayam yang digunakan adalah dada ayam tanpa lemak, dimarinasi untuk mengurangi sisa lemak dan kemudian dimasak menggunakan oven, memastikan kandungan lemak yang sangat rendah,” jelas Nahda yang merupakan mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian, Rabu (31/07).
Nahda menambahkan, usaha kuliner sehat yang dirintis kelompoknya sudah berjalan selama dua bulan.
Adapun strategi pemasaran yang digunakan juga cukup beragam. Produk ini dipasarkan secara online melalui platform media sosial seperti TikTok dan Instagram, serta melalui sistem pre-order.
Selain itu, mereka juga aktif memasarkan secara offline di Car Free Day (CFD), menggunakan banner, brosur, loyalty card, voucher diskon, dan word of mouth.
“Hasilnya, respon konsumen sangat positif, dan banyak yang sudah menanyakan lokasi offline store,” tambahnya.
Meskipun saat ini mereka belum memiliki offline store, rencana ke depan termasuk membuka offline store dan juga menerima pesanan catering.
Dengan respons positif dari konsumen, mereka optimis usaha ini akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat.
Belum lagi, meski berlabel makanan sehat, produk yang ditawarkan Nahda dan kawan-kawannya cukup ramah di kantong. Satu porsinya dibanderol dengan harga Rp20 ribu. Meski masih merintis, mereka sudah mengantongi omzet lebih dari Rp7 juta selama dua bulan.
Dengan produk yang inovatif dan strategi pemasaran yang efektif, usaha ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin menjalani pola hidup sehat melalui konsumsi makanan yang lebih sehat.
Direktur Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin, Abdullah Sanusi PhD menyampaikan bahwa Unhas melalui Direktorat Kemahasiswaan terus berupaya menumbuhkan minat wirausaha mahasiswa melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang mendapat dukungan pendanaan dari universitas dan Program Pembinaan Wirausaha (P2MW) oleh kementerian.
Tahun ini, setidaknya terdapat 16 tim dari Universitas Hasanuddin yang berhasil lolos mendapatkan pendanaan untuk program pembinaan mahasiswa wirausaha.
“Tahun ini Unhas berhasil meloloskan 16 tim pada P2MW, salah satunya tim Silow ini. Tentu kami sangat bangga dengan semangat kewirausahaan yang ditunjukkan oleh mahasiswa kami. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa Unhas mampu berinovasi dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Kami berharap usaha ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya,” pungkasnya.