KabarMakassar.com — Kartu identitas anak atau dikenal dengan KIA memiliki sejumlah manfaat bagi anak, terkhususnya dalam memudahkan mendapatkan layanan publik dan melindungi hak anak.
Sulawesi Selatan (Sulsel) juga memberi perhatian terhadap KIA. Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama Pj Ketua PKK Provinsi Sulsel, Ninuk Triyanti Zudan menyerahkan KIA pada Minggu (29/12) yang dikeluarkan oleh Dinas Dukcapil Kota Makassar.
Manfaat dari adanya KIA adalah untuk melindungi hak anak, menjamin akses sarana umum, mencegah perdagangan anak, juga sebagai bukti identitas diri saat anak mengalami peristiwa buruk.
KIA juga memudahkan anak agar dapat mendapatkan pelayanan publik di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, imigrasi, perbankan, dan transportasi, juga sebagai syarat mendaftar sekolah.
Adanya KIA menjadi salah satu syarat mendaftar BPJS, sebagai syarat mengurus perbankan, seperti untuk membuka tabungan dan alat untuk mengidentifikasi dan mengurus klaim kesehatan apabila anak mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
Fungsi KIA cukup sama dengan KTP. Pemerintah menerapkan KIA sejak tahun 2016 dengan menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 tahun 2016.
Adapun masa berlaku KIA berbeda-beda. Untuk anak berusia kurang dari lima tahun, masa berlaku KIA adalah sampai anak berusia lima tahun. Untuk anak berusia di atas lima tahun, masa berlaku KIA adalah sampai anak berusia tujuh belas tahun kurang dari satu hari.
Selain menyerahkan KIA, Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh juga mengajak anak-anak PAUD dan SD untuk sama-sama menyukai olahraga, salah satunya senam sehat.
“Ayo anak-anak ku kita olahraga, karena olahraga penting untuk kesehatan anak-anak ku sekalian,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Ketua PKK Provinsi Sulsel, Ninuk Triyanti Zudan menilai anak-anak didik baik di tingkat PAUD maupun SD wajib diajak mandiri agar anak-anak bisa menghadapi masa depan dengan kuat dan mandiri.
“Kenapa saya melatih anak-anak mandiri ini dimulai dari usia nol sampai 8 tahun, terutama sampai 4 tahun anak-anak dilatih kemandirian sehingga dia akan kuat menghadapi masa depan,” tutur Ninuk.