kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Kunjungi Lokasi Banjir di Suli, Pj Gubernur Beri Bantuan Sembako

Kunjungi Lokasi Banjir di Suli, Pj Gubernur Beri Bantuan Sembako
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin saat kunjungan di Luwu.
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin dalam upaya tanggap bencana melakukan kunjungan ke Lingkungan Suli Kota, Kelurahan Suli, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, yang sering dilanda banjir.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk membantu warga yang terdampak bencana alam. Dalam kunjungannya, Bahtiar menyerahkan bantuan secara langsung kepada warga terdampak bencana.

Pemprov Sulsel

Salah satu warga Suli, Rosnawati mengungkapkan bantuan yang diberikan oleh Pj Gubernur Sulawesi Selatan sangat berarti bagi masyarakat.

“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban kami sebagai warga Suli, mengingat banjir telah enam kali melanda daerah kami,” ungkapnya.

Bahtiar Baharuddin mengaku memahami akan masalah yang dihadapi warga.

“Saya tahu Suli baru-baru ini terkena banjir. Saya ingin melihat langsung apa yang bisa kita lakukan untuk warga kita di Suli. Banjir ini tampaknya menjadi masalah tahunan, dan kita harus mencari solusi jangka panjang agar masalah ini tidak berulang dari waktu ke waktu, dari tahun ke tahun,” paparnya.

Pemerintah Provinsi, di bawah kepemimpinan Bahtiar Baharuddin, menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif tentang lingkungan dan mendukung program-program berkelanjutan.

Pada kunjungan ini juga dilakukan penanaman sukun di daerah pinggiran sungai. Sebagai upaya yang diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di masa depan dan meningkatkan kualitas hidup warga Suli.

Sebelumnya, bencana banjir kembali melanda Kabupaten Luwu, Minggu (7/4) lalu. Tepatnya di Kelurahan Lindajang dan Desa Buntu Barana Kecamatan Suli Barat, serta Kelurahan Suli Kecamatan Suli.

Banjir menggenangi ruas jalan dan ratusan rumah terendam dengan ketinggian yang bervariasi, 20 hingga 50 cm. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun 500 rumah warga terendam banjir.

Bahtiar mengungkapkan, banjir diakibatkan intensitas hujan yang lebat, sementara pohon atau hutan untuk menyerap atau menahan air kurang. Ia mengaku prihatin, karena saat ini kerusakan hutan dan alam hampir merata di seluruh daerah. Akibatnya, sumber air bersih juga berkurang.

“Karena hilang tanaman atau pohon serapan air tinggi. Mohon masuk dalam musrembang dan menjadi program prioritas semua daerah bersama Pemprov. Kita semua harus sama-sama. Termasuk gerakkan partisipasi masyarakat dan swasta,” tuturnya.