kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Kubu MSP-NAQ Tak Meyakini Hasil Survei Pilkada Jeneponto yang Beredar

Kubu MSP-NAQ Tak Meyakini Hasil Survei Pilkada Jeneponto yang Beredar
Liasion Officer (LO) "Kita Bersama MSP-NAQ" Hardianto Haris (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Liasion Officer (LO) “Kita Bersama MSP-NAQ” Hardianto Haris menanggapi dengan santai beredarnya rilis hasil survei Pilkada Jeneponto yang mengatasnamakan ARCHY Research and Strategy beberapa waktu lalu.

Merespon isu-isu tersebut, LO Hardianto Haris menjawabnya secara diplomatis. Menurutnya, beredarnya rilis hasil survei yang menyebut grafik trend elektabilitas tiga nama Bakal Calon Bupati Jeneponto ini merupakan hal biasa dalam dunia politik.

Pemprov Sulsel

Meskipun sumbernya tidak jelas, penggiringan opini pada ajang pesta demokrasi di suatu daerah itu merupakan peristiwa lazim untuk melakukan tekanan politik berbasis data oleh oknum yang tak bertanggungjawab kepada paslon tertentu.

“Perang data diantara para calon kandidat sangat diperlukan di dalam konteks Pilkada meskipun datanya belum valid namun hal tersebut dapat mempengaruhi psikologi para pemilih. Namun pada kenyataannya hal tersebut tidak dibenarkan dalam dunia politik,” ujarnya. Rabu (30/07).

Tak pelak, Hardianto menyampaikan jika pihaknya dari awal juga tak meyakini rilis hasil survei yang beredar luas sosial media beberapa waktu lalu.

Sebab kata dia, kubu MSP-NAQ sejauh ini belum pernah menurunkan data grafik trend elektabilitas dari lembaga survei manapun. Apalagi melakukan survei dengan beberapa calon kandidat bupati lainnya.

“Jadi kami sampaikan bahwa Paslon MSP-Qalby, sampai detik ini belum menurunkan lembaga survei independent, kecuali survey internal,” jelasnya.

Terlebih lagi, Lembaga Riset dan Konsultan Politik, Archy Research and Strategy atau ‘Archy’ sudah membantah hal itu dan faktanya sudah disampaikan di ruang publik melalui media daring.

“Jadi hasil survei yang mengatasnamakan lembaga ARCHY Consulting dan Research yang tersebar di medsos harus pula kami telusuri dengan baik, sekalipun hasil itu menempatkan nama Muhammad Sarif di peringkat teratas,” tegas Hardianto Haris.

Agar kejadian ini tidak terulang kembali, Dosen dari Universitas Pancasakti itu pun mengajak seluruh pihak agar lebih jeli melihat hasil survei manapun yang nantinya beredar luas di sosial media.