KabarMakassar.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengimbau seluruh calon kepala daerah untuk merancang visi misi sesuai dengan Rencana Program Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045.
Hal itu disampaikan Ketua KPU Sulsel, Hasbullah saat membuka Sosialisasi Persiapan Visi Misi Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pemilu Serentak 2024 dalam Hubungannya dengan RPJPD 2025-2045, di Hotel Four Points by Sheraton, Selasa (23/07).
Dia mengatakan keselarasan visi misi dan RPJPD sudah diatur melalui Undang-undang (UU) Pemerintah Daerah. Untuk itu, KPU melakukan sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada calon kepala daerah lewat tim pemenangan dan partai politik.
“Partai politik ini yang akan memberikan calon kepala daerahnya bahwa visi misi yang dibuat yang akan dituangkan itu harus sesuai dengan RPJPD. Ini penting karena ini amanat UU,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Bapelitbangda Sulsel, Andi Bakti Haruni menyatakan bahwa RPJPD berisikan target pencapaian untuk kepala daerah berikutnya. Itu sudah diatur sesuai masalah yang ada di masyarakat.
“Ada target yang dicapai seperti peningkatan pendapatan, penurunan angka kemiskinan, masalah lingkungan. Itu adalah semua agenda lima tahunan yang harus dicapai lewat visi misi nanti,” ujarnya.
“Termasuk ada juga isu-isu strategis yang harus diperhatikan seperti kondisi ekonomi yang tidak menentu, perubahan iklim, dan bonus demografi,” tambah Andi Bakti.
Turut hadir Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli yang juga bertindak sebagai narasumber. Lainnya adalah para penggiat perencanaan, LO, dan pengurus partai politik.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum di Sulawesi Selatan masuk tiga besar tercepat tingkat nasional atau se-Indonesia menyusul rampungnya proses pencocokan dan penelitian (coklit) untuk Pilkada serentak 2024 di 24 kabupaten/ kota.
Dimana KPU butuh waktu 19 hari untuk merampungkan proses tersebut yang dimulai pada 25 Juni lalu. Namun, hasil coklit tersebut akan dicek kembali untuk menentukan jumlah pemilih di Sulawesi Selatan.
Demikian diungkap Anggota KPU Sulsel Romy Harminto kepada awak media, Senin (15/7). Ia mengatakan bahwa proses coklit telah rampung pada Sabtu 13 Juli sekitar pukul 21.00 Wita.
Tahapan ini terbilang cepat, padahal petugas pemutakhiran data pemilih atau pantarlih diberikan waktu untuk coklit sampai 24 Juli. Total jumlah pemilih yang telah dicoklit oleh Pantarlih sebanyak 6.697.953 jiwa.
Dari data itu akan dibagi ke 14.342 TPS di 24 Kabupaten/kota se-Sulsel. Data itu, berdasarkan data daftar penduduk potensial pemilih pemilihan atau DP4 untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 27 November 2024 mendatang. Dengan waktu begitu cepat kata Romy, KPU Sulsel, masuk pada pada deretan tiga besar nasional pencoklitan tercepat.
“Alhamdulillah, KPU Sulsel masuk tiga besar proses coklit nasional. Artinya KPU Sulsel dari skala nasional peringkat tiga tercepat,” ucap Romy.
Setelah coklit selesai, tahapan selanjutnya adalah penyusunan daftar pemilih berdasarkan hasil pemutakhiran oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS). Daftar pemilih ini kemudian akan diserahkan ke KPU dan diunggah ke dalam aplikasi sistem data pemilih atau Sidalih.
“Jadi hasil coklit akan kam cek kembali kemudian kami juga menindak lanjuti saran dan imbauan perbaikan dari Bawaslu,” kata mantan anggota KPU Makassar itu.
Tak hanya itu, upaya lain yang akan dilakukan adalah KPU menentukan titik koordinat TPS sementara dan menyusun daftar pemilih sementara untuk selanjutnya ditetapkan sebagai daftar pemilih sementara (DPS).
“Bagi masyarakat yang belum terdaftar untuk melapor ke petugas di tingkat kelurahan, kecamatan, dan di 24 KPU daerah se-Sulsel,” imbuh Romy.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum di 24 kabupaten/kota, Sulawesi Selatan tengah merampungkan pencocokan dan penelitian atau Coklit jelang Pilkada serentak 2024 yang dihelat 27 November mendatang.
Untuk KPU Makassar sendiri Coklit dilakukan 15 kecamatan dimana melibatkan sedikitnya 3.735 orang Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar.
Dimana Pantarlih melaksanakan tugas pencocokan dan penelitian (coklit) jelang kontestasi pemilihan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar maupun Pilgub Sulsel 2024.
Memasuki di pertengah tahapan Coklit, KPU Makassar optimisme merampung hingga memasuki 100 persen. Hal itu dikatakan Anggota KPU Makadsar Sriwahyuningsih saat dikonfirmasi KabarMakassar.com, Rabu (10/7).
“Alhamdulillah 100% Coklit itu sesuai dengan data yg ada dlm ADP (form A daftar pemilih). Hanya saja ada situasi yg dihadapi pantarlih ketika datang ke rumah warga.
Ada warga yang tidak ketemu karena sedang tidak di rumah mungkin sedang bekerja atau urusan lain. Karena itu pantarlih mengisi ADPnya krn sdh didatangi,” ujar Sriwahyuningsih.
Masih kata dia, bahwa bagi pemilih yang belum bisa ditemui pada kunjungan pertama maka didatangi kembali oleh pantarlih atau setelah janjian dengan pemilih yang akan didata.
“Kalau ada teman-teman media yang belum sempat ditemui pantarlih, kita info mi nanti kami minta pantarlih kembali ke rumah ta,” katanya.
“Dalam dua minggu ini pantarlih akan menyelesaikan tugasnya dengan mengecek kembali hasil kerjanya mana tau masih ada pemilih yang belum sempat ketemu karena alasan-alasan seperti itu,” jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan Sriwahyuningsih, bahwa data dalam ADP adalah data de jure sepanjang tidak ada dokumen baru. Artinya data dalam ADP akan berubah jika pemilih yang ditemui memberikan info yang berbeda. Misalnya sudah meninggal atau pindah dan disertai dengan dokumen pendukung, jika tdk ada info yang baru maka data itu akan tetap menjadi data de jure.
Selain Makassar tuntas untuk proses coklit, KPU Kabupaten Kepulauan Selayar, Luwu, Pinrang, Palopo dan Wajo sudah rampung. Sedang, sejumlah kabupaten/kota progresnya mendekati 100 persen.
Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kabupaten Sinjai, Ni’mah Zen menyebutkan bahwa Coklit masih sementara proses. Namun memang yang tersisa banyak yang di Sinjai Utara karena masih pemilih yang tidak bisa di temui dan ada juga yang tidak dikenal.
Menurutnya, sejauh ini diarahkan supaya anggota pantarlih memaksimalkan supaya semua bisa di coklit sesuai dangan data kependudukan terbarunya.
“Sampe hari ini sdh 98% progresnya,” ujar Ni’mah Zen kepada KabarMakassar.com.