KabarMakassar.com — Warga Jeneponto belakangan ini dibuat heboh usai viralnya video peredaran uang palsu yang ditemukan seorang Guru honorer di Yayasan Babul Ilmi Desa Rumbia, bernama Ardi.
Dalam video berdurasi 29 detik tersebut, Ardi mengaku menghimbau warga agar mewaspadai peredaran uang palsu.
“Hati-hatiki e, saya dapat uang palsu dari Babul Ilmi, gajiku ini kodong tapi uang palsuji kudapat kodong (kasihan). Tidak ada bedanya ini (asli). Kalau di terawang bisa ujungnya terbelah atau sudutnya,” ujar dalam postingannya belum lama ini.
Usai videonya viral, sontak saja, warga Jeneponto langsung dibuat resah dengan adanya peredaran uang palsu yang diduga di berasal dari sindikat dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Kota Makassar, Dr Andi Ibrahim cs.
Rasa cemas warga semakin menyeruak lantaran uang palsu itu diduga ditemukan Guru Honorer bernama Ardi dari hasil penarikan Bank BRI Unit Rumbia melalui Bendahara Yayasan Babul Ilmi.
Terkait video tersebut, Ardi pun angkat bicara dan memohon maaf kepada Masyarakat karena telah membuat gaduh.
“Mohon minta maaf yang sebesar-besarnya terkait dengan kemarin yang masalah uang (palsu) ternyata adalah uang asli dan sudah di cek keasliannya dan Alhamdulillah ternyata asli dan kerusakan pada uang itu, saya yang melakukannya,” ucap Ardi melalui rekaman klarifikasinya ke publik, Selasa (24/12).
Atas pengakuan tersebut, Pimpinan BRI Cabang Jeneponto, Endi Auditya tetap menjamin bahwa tidak ada peredaran uang palsu yang dikeluarkan oleh pihaknya, termasuk yang dialami oleh Ardi.
“BRI menegaskan bahwa tidak ada uang palsu yang beredar melalui kantor, jaringan ATM dan CRM BRI,” tegas Endi.
Jaminan tersebut diakui oleh Endi lantaran BRI memiliki sistem keamanan berlapis untuk memastikan keaslian uang yang disalurkan termasuk menggunakan teknologi terkini dan prosedur yang sesuai dengan peraturan.
Olehnya, pihaknya menghimbau masyarakat agar tetap mewaspadai peredaran uang palsu dengan langkah preventif.
“Apabila masyarakat memiliki pertanyaan atau menemukan indikasi terkait keaslian uang, BRI mendorong untuk segera melapor melalui kantor cabang terdekat atau layanan resmi BRI untuk investigasi lebih lanjut,” pungkasnya.