KabarMakassar.com — Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerja sama dengan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) dan Primaya Hospital menggelar program pemberian makanan bergizi gratis kepada 600 santri.
Kegiatan ini berlangsung di Pesantren Tahfidz Quran Al Imam Ashim, Makassar, yang diasuh oleh KH. Syam Amir, Selasa (14/01)
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program Pemerintah khususnya Kementerian Agama dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak didik termasuk para santri di Pondok Pesantren.
Selain itu, kegiatan ini juga bermaksud memperkuat sinergi antarumat beragama dalam membangun kepedulian sosial.
Kakanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini sebagai wujud kepedulian sosial yang ditunjukkan oleh organisasi masyarakat lintas agama.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa kebersamaan dapat menghasilkan kontribusi nyata untuk masyarakat. Terima kasih kepada Permabudhi dan Primaya Hospital yang telah memberikan perhatian besar kepada pendidikan dan kesehatan para santri,” ujar Ali Yafid.
Ketua Permabudhi Sulsel, Yonggris, menekankan pentingnya nilai kemanusiaan dalam kegiatan ini.
“Kami berharap program ini memberikan manfaat nyata bagi para santri. Ini adalah bagian dari ajaran cinta kasih yang kami amalkan,” ungkap Yonggris.
Sementara itu, Dr. Oki Yancy, perwakilan dari Primaya Hospital, juga hadir dalam acara ini dan memberikan edukasi kesehatan kepada para santri.
“Kami ingin para santri memahami pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup yang mendukung aktivitas belajar mereka. Primaya Hospital berkomitmen untuk mendukung kesehatan generasi muda,” katanya.
Pembina Pondok Pesantren Tahfidz Quran Al Imam Ashim, KH. Syam Amir, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu program ini.
“Kami sangat bersyukur atas perhatian dan dukungan yang diberikan. Semoga kegiatan ini menjadi berkah untuk semua,” tuturnya.
Acara berlangsung dengan penuh antusiasme.
Para santri tampak bahagia menerima makanan bergizi yang telah disiapkan dengan penuh perhatian oleh panitia, apalagi menu yang disajikan sangat variatif dan bergizi seperti susu, pisang, nasi, sayur tumis (daging nabati , kacang panjang wortel), telur balado, dan tempe kentang masak kecap.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama lintas agama mampu membawa dampak positif bagi masyarakat.
Diharapkan program seperti ini dapat terus berlanjut, memberikan kontribusi dalam mendukung pendidikan dan kesehatan generasi muda di Sulawesi Selatan.