kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Kemah Kerukunan Lintas Agama di Sidrap, Wujudkan Toleransi dan Kedamaian

Kemah Kerukunan Lintas Agama di Sidrap, Wujudkan Toleransi dan Kedamaian
(Foto : Kemenag Sulsel).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kemah Kerukunan Lintas Agama dihelat Kementerian Agama, Pemda dan FKUB Sidrap dalam mewujudkan toleransi, kedamaian dan harmonisasi berlangsung di Taman Wisata Puncak yang berlokasi di Desa Bila Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidrap sejak Sabtu hingga Minggu, 24-25 Agustus 2024.

Kegiatan yang dilangsungkan dengan rangkaian Pengukuhan Aktor Kerukunan antar Umat Beragama Sidrap diikuti oleh hampir ratusan tokoh muda lintas agama.

Pemprov Sulsel

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidrap, Muhammad Idris Usman mengatakan bahwa salah satu tugas aktor kerukunan adalah menjadi agen atau pion bagi pembumian nilai-nilai kerukunan mulai dari lingkungan terdekat seperti keluarga, tetangga, teman sampai pada komunitas yang lebih luas, sehingga seluruh umat beragama bisa memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari.

Pihaknya mengungkapkan bahwa nilai moderasi beragama sebenarnya bukan barang baru, khususnya bagi bangsa Indonesia, karena semua nilai yang menjadi indikator moderasi beragama sesungguhnya sudah ada sejak dulu dan menjadi warisan leluhur yang masih dipegang erat hingga saat ini.

Bahkan menurutnya nilai-nilai tersebut sudah diterapkan secara turun temurun dan menjadi warisan yang terpelihara sampai saat ini dalam terminologi Bugis Makassar yang dikenal dengan istilah Paseng atau Pappaseng

“Paseng atau pappaseng leluhur yang dimaksud seperti siapakatau, sipakainge, sipakalebbi, sipammase mase, dan sebagainya. Nilai inilah yang kemudian menjadikan relasi dan interaksi sosial masyarakat kita di nusantara dan Indonesia menjadi aman, damai, rukun, tentram dan toleran”, ungkapnya, Minggu (25/08)

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Muh. Tonang menegaskan bahwa Kementerian Agama hadir untuk memberikan layanan Keagamaan dan menjamin keberlangsungan kehidupan dan pengamalan ajaran agama bagi seluruh umatnya dengan aman dan damai.

Menurutnya, agama adalah manifestasi dari nilai ketuhanan dan kemanusiaan, sehingga keliru bilamana ada yang mengakui dirinya beragama tapi masih mengingkari nilai-nilai kemanusiaan, mengingkari adanya perbedaan atau keragaman.

“Agama hadir ditengah pluralitas umat manusia bukan untuk menyeragamkan tapi menjadikan keberagaman sebagai potensi kuat dalam mengelola perbedaan menjadi nilai persatuan yang didalamnya terdapat sikap saling menghormati, menghargai, gotong royong dengan toleransi”, ungkapnya.

Pihaknya menyebut bahwa kegiatan Kemah Kerukunan Lintas Agama harus didorong dan disupport agar skalanya bisa lebih luas terutama ubagi para siswa dan generasi muda karena didalamnya mengajarkan nilai pembauran.

“Salah satu tujuannya agar generasi muda kita bisa saling mengenal dan menerima lebih dekat makna perbedaan, keragaman dalam bingkai gotong royong”, jelasnya